Barcelona
Filosofi Hansi Flick di Barcelona Tuai Kritikan, Garis Pertahanan Dinilai Terlalu Tinggi
Kritik dari para pengamat kala itu terbukti keliru, karena Blaugrana tampil solid dengan pressing ketat dan koordinasi lini belakang yang rapi.
TRIBUNGORONTALO.COM – Musim lalu, eksperimen garis offside tinggi ala Hansi Flick di Barcelona sempat dianggap sebagai terobosan berani yang berhasil.
Kritik dari para pengamat kala itu terbukti keliru, karena Blaugrana tampil solid dengan pressing ketat dan koordinasi lini belakang yang rapi.
Namun musim ini, cerita berbeda. Kritik yang dulu dianggap berlebihan kini justru menemukan pembenaran.
Barcelona kesulitan menjaga konsistensi pertahanan, dengan pressing yang melemah dan garis offside yang sering bocor.
Flick tak menampik bahwa badai cedera menjadi salah satu faktor utama.
Ia berulang kali menegaskan bahwa “semuanya akan terlihat berbeda” jika pemain inti kembali.
Meski begitu, ia tetap teguh pada sistemnya. Tidak ada tanda-tanda perubahan filosofi.
Flick menolak mengubah pendekatan, bahkan ketika hasil di lapangan menunjukkan masalah yang berulang.
Layar Raksasa di Lapangan Latihan
Menurut laporan Mundo Deportivo, Flick bersama asistennya Heiko Westermann – mantan bek Jerman – menjadi otak di balik koordinasi pertahanan Barcelona.
Di lapangan latihan, keduanya menggunakan layar raksasa untuk menunjukkan cuplikan situasi nyata kepada para pemain.
Fokus utama adalah kapan garis pertahanan harus naik, kapan harus turun, dan bagaimana posisi tubuh bek agar siap menghadapi serangan lawan.
Metode ini diharapkan memberi pemahaman instan, seolah pemain belajar langsung dari tayangan ulang di tengah latihan.
Masalah Tekanan pada Bola
Salah satu kelemahan paling mencolok adalah kurangnya tekanan pada penguasaan bola lawan.
Flick sendiri, bersama bek muda Pau Cubarsi dan Eric Garcia, mengakui hal ini.
Contoh paling nyata terlihat saat El Clasico. Jude Bellingham lolos dari pressing, lalu mengirim umpan terobosan yang berujung gol Kylian Mbappe.
Masalah serupa muncul saat melawan Celta Vigo.
Frenkie de Jong ditugaskan menjaga Borja Iglesias, tetapi koordinasi yang buruk membuat Ferran Jutgla justru dalam posisi onside dan memberi assist untuk gol lawan.
Secara konsep, sistem Flick sebenarnya sederhana: garis pertahanan tinggi dikombinasikan dengan pressing intens. Namun koordinasi di lapangan terbukti sulit.
Selama dua bulan terakhir, Flick belum mampu memberikan presisi yang diharapkan.
Masalah yang sama terus berulang, membuat publik bertanya-tanya apakah filosofi ini masih relevan.
Kabar baiknya, kembalinya Joan Garcia dan Raphinha diharapkan memberi stabilitas. Kehadiran mereka bisa menambah opsi pressing dan memperbaiki transisi bertahan.
Namun tekanan tetap ada. Jika hasil tidak segera membaik, Flick akan menghadapi sorotan lebih tajam dari media dan fans.
Barcelona kini berada di persimpangan jalan. Filosofi garis offside tinggi yang sempat dielu-elukan musim lalu, kini menjadi sumber keraguan.
Barcelona kini masih menguntit Real Madrid di posisi kedua klasemen sementara Liga Spanyol.
Lamine Yamal cs akan memainkan pertandingan kandang mereka pascajeda internasional pada 22 November mendatang.
Bagaimana Taktik Hansi Flick Bekerja?
Ciri khas paling menonjol dari taktik Hansi Flick adalah unit pertahanan yang agresif.
Garis belakang didorong maju untuk menekan ruang, memaksa lawan mengambil keputusan cepat, dan mendominasi wilayah permainan.
Perangkap offside menjadi senjata utama. Dengan gerakan serentak, Barcelona berusaha memutus serangan lawan sebelum mencapai sepertiga akhir lapangan.
Namun, strategi ini bukan tanpa risiko. Tim yang berani melakukan lari langsung atau umpan udara panjang kerap menemukan celah di balik garis tinggi tersebut.
Seperti halnya perubahan radikal, proses ini penuh eksperimen dan hasil yang tidak merata.
Flick tetap teguh pada sistemnya, meski kritik datang ketika kelemahan pertahanan terlihat jelas.
Musim lalu, Blaugrana beberapa kali kebobolan akibat koordinasi yang kurang presisi.
Namun Flick menilai filosofi ini masih bisa dikonsolidasikan dengan skuad yang lebih matang.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/gorontalo/foto/bank/originals/Pelatih-Barcelona-Hansi-Flick-saat-diwawancarai-media.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.