SEPAK BOLA

Bukan Mimpi! Maroko Taklukkan Argentina, jadi Juara Piala Dunia U-20 untuk Pertama Kalinya

Malam bersejarah tercipta di Stadion Nasional Santiago, ketika Timnas Maroko U-20 secara sensasional menaklukkan Argentina 2-0

Editor: Wawan Akuba
TribunGorontalo.com
FIFA -- Piala Dunia U 20 dimenangkan oleh Maroco dengan menumbangkan Argentina. Yassir Zabiri jadi pemain Morocco jadi pahlawan. 

TRIBUNGORONTALO.COM – Malam bersejarah tercipta di Stadion Nasional Santiago, ketika Timnas Maroko U-20 secara sensasional menaklukkan Argentina 2-0 dalam final Piala Dunia U-20 FIFA 2025.

Dua gol brilian dari Yassir Zabiri mengantarkan Maroko meraih gelar juara dunia U-20 untuk pertama kalinya, pencapaian luar biasa bagi sepak bola Afrika Utara.

Argentina sebenarnya tampil dominan dalam penguasaan bola hampir sepanjang pertandingan, namun tak mampu menembus kokohnya pertahanan disiplin Maroko.

Sejumlah peluang dari Gianluca Prestianni dan Maher Carrizo berulang kali kandas di kaki dan tangan pemain-pemain muda Singa Atlas yang tampil sangat terorganisir.

Babak Pertama: Maroko Langsung Tancap Gas

Sejak menit awal, Maroko tampil penuh percaya diri. Mereka menekan Argentina dengan permainan cepat dan agresif.

Pada menit ke-28, Argentina kehilangan bola di area berbahaya, dan Othmane Maamma memanfaatkan kesempatan itu untuk mengirim umpan silang matang ke jantung pertahanan Albiceleste.

Yassir Zabiri yang tak terkawal dengan tenang menuntaskan peluang tersebut menjadi gol kedua untuk Maroko.

Sebelumnya, Zabiri juga mencetak gol pembuka lewat serangan balik cepat yang mengejutkan Argentina.

Keunggulan 2-0 ini membuat anak-anak muda Maroko bermain semakin disiplin hingga babak pertama berakhir.

Argentina mencoba bangkit. Mereka terus menekan dengan 70 persen penguasaan bola, namun justru frustrasi menghadapi tembok pertahanan Maroko.

Kiper Ibrahim Gomis menjadi pahlawan di bawah mistar dengan penyelamatan gemilang pada menit ke-45+5, menggagalkan peluang emas Prestianni yang melepaskan tembakan keras dari sisi kanan.

Babak Kedua: Argentina Menyerang, Maroko Bertahan dengan Elegan
Memasuki babak kedua, Argentina melakukan dua pergantian sekaligus untuk memperkuat serangan.

Namun, setiap upaya mereka selalu mentah oleh solidnya barisan belakang Maroko.

Pada menit ke-62, pelatih Argentina kembali melakukan rotasi, memasukkan Ian Subiabre untuk menambah tenaga di lini depan.

Beberapa peluang sempat tercipta, salah satunya ketika Subiabre menerima umpan matang dari Prestianni, namun tembakannya melambung tipis di atas mistar.

Argentina bahkan sempat meminta penalti di menit ke-86 setelah bola mengenai pemain Maroko di kotak terlarang.

Namun, setelah tinjauan VAR, wasit memutuskan tidak ada pelanggaran karena bola mengenai wajah pemain, bukan tangan.

Sementara itu, pelatih Maroko melakukan sejumlah pergantian taktis — menarik keluar Zabiri dan Maamma untuk menjaga keunggulan.

Maroko bermain sabar, mematikan tempo permainan, dan menunggu kelengahan lawan hingga peluit akhir berbunyi.

Saat wasit meniup peluit panjang di menit ke-90+5, para pemain Maroko langsung berlari ke lapangan sambil berpelukan.

Skor 2-0 tak hanya memastikan kemenangan di partai final, tapi juga mengukir sejarah: Maroko menjadi negara Afrika pertama yang menjuarai Piala Dunia U-20 FIFA.

Kiper Ibrahim Gomis tampil luar biasa dengan beberapa penyelamatan kunci, sementara duet Othmane Maamma dan Yassir Zabiri menjadi mimpi buruk bagi pertahanan Argentina.

Kekalahan ini menjadi malam yang pahit bagi Argentina, yang selama turnamen belum pernah tertinggal sekalipun. Namun di partai final, ketenangan dan kedisiplinan Maroko menjadi pembeda.

Kemenangan ini menandai babak baru dalam sejarah sepak bola Maroko.

Setelah sukses di Piala Dunia senior 2022, kini generasi muda mereka menunjukkan bahwa sistem pembinaan usia dini berjalan dengan sangat baik.

Dengan gaya bermain yang rapi, penuh taktik, dan disiplin tinggi, skuad muda Maroko membuktikan bahwa sepak bola Afrika bukan lagi hanya kejutan sesaat, melainkan kekuatan baru dunia.

“Kami bermain dengan hati, untuk bangsa kami,” ujar Yassir Zabiri usai pertandingan.

“Kemenangan ini untuk seluruh rakyat Maroko yang percaya pada kami.”

Maroko pun menutup malam gemilang di Santiago dengan mengangkat trofi emas pertama mereka di ajang paling bergengsi bagi pemain muda dunia.

(*)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved