BPS Provinsi Gorontalo

BPS Provinsi Gorontalo Matangkan Sensus Ekonomi 2026

 Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Gorontalo menggelar Focus Group Discussion (FGD) Koordinasi Sensus Ekonomi 2026

Penulis: Herjianto Tangahu | Editor: Aldi Ponge
TRIBUNGORONTALO/HERJIANTO/TANGAHU
SE2026 -- Suasana pelaksanaan Focus Group Discussion (FGD) Koordinasi Sensus Ekonomi 2026 (SE2026) yang digelar BPS Provinsi Gorontalo di Ballroom Hulontalo, Selasa (28/10/2025). 
Ringkasan Berita:
  • BPS Provinsi Gorontalo menggelar FGD Koordinasi Sensus Ekonomi 2026
  • BPS Gorontalo berharap terbangun komunikasi yang efektif dengan berbagai pihak
  • BPS Gorontalo menekankan pentingnya partisipasi aktif para pelaku usaha

TRIBUNGORONTALO.COM, Gorontalo -- Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Gorontalo menggelar Focus Group Discussion (FGD) Koordinasi Sensus Ekonomi 2026 (SE2026) di Ballroom Hulontalo, Selasa (28/10/2025).

Kegiatan tersebut dihadiri oleh berbagai unsur, mulai dari pelaku usaha, UMKM, hingga pimpinan instansi dan lembaga. 

Hal ini menjadi sebagai langkah awal persiapan pelaksanaan sensus yang akan digelar tahun depan.

Plt. Kepala BPS Provinsi Gorontalo, Dwi Alwi Astuti, menjelaska nbahwa Sensus Ekonomi merupakan kegiatan besar nasional yang dilaksanakan secara berkala setiap 10 tahun sekali.

“Sensus Ekonomi dilaksanakan pada tahun yang berakhiran enam, dimana kita akan melaksanakan Sensus Ekonomi berikutnya tahun 2026,” ujar Dwi.

Ia menambahkan, sensus ekonomi bukan hal baru bagi BPS. Kegiatan ini telah empat kali dilaksanakan sejak tahun 1986. 

Menurut Dwi, tujuan dari pelaksanaan SE2026 sangat penting dan strategis bagi pembangunan nasional.

“SE2026 itu bertujuan menyediakan data seluruh kegiatan ekonomi,” jelasnya.

Lebih lanjut, Dwi menjelaskan bahwa hasil sensus ekonomi akan menjadi landasan utama dalam penyusunan kebijakan serta perencanaan pembangunan nasional. 

Selain itu, SE2026 juga berfungsi sebagai bahan evaluasi terhadap pada program-program nasional yang telah dilaksanakan sebelumnya.

Informasi yang akan disajikan dalam SE2026 mencakup berbagai aspek penting, mulai dari struktur ekonomi, karakteristik usaha, ekonomi digital, hingga ekonomi lingkungan.

Dwi juga menguraikan bahwa cakupan usaha yang akan didata dalam SE2026 cukup luas, meliputi berbagai sektor seperti pertambangan dan penggalian, industri pengolahan, pengadaan listrik, gas, uap, air panas, dan udara dingin. 

Termasuk pula pengelolaan sampah dan daur ulang, konstruksi, perdagangan besar dan eceran, pengangkutan dan pergudangan, penyediaan akomodasi dan makan minum, informasi dan komunikasi, hingga jasa profesional, pendidikan, kesehatan, dan kesenian.

“Oleh karena itu hari ini kami mengundang bapak ibu pengusaha, pimpinan instansi atau lembaga yang termasuk dalam seluruh kategori mencakup dalam SE2026,” terang Dwi.

Melalui kegiatan FGD ini, BPS Gorontalo berharap terbangun komunikasi yang efektif dengan berbagai pihak untuk memperkuat koordinasi dan pemahaman bersama terkait pelaksanaan SE2026.

“Kegiatan ini tentunya diharapkan dapat meningkatkan pemahaman dan kesadaran stakeholder tentang SE2026 dan terbangunnya kepercayaan,” tutur Dwi.

Ia juga menekankan pentingnya partisipasi aktif para pelaku usaha agar data yang dikumpulkan pada tahun 2026 nanti semakin kaya, variatif, dan bermanfaat untuk berbagai kebutuhan strategis.

“Data yang masuk nanti di tahun 2026 menjadi semakin banyak 100 persen. Tentunya jika data banyak, informasi yang disampaikan dan disajikan BPS akan menjadi lebih efektif dan sesuai dengan yang seharusnya,” pungkasnya.

Melalui SE2026, BPS berharap dapat menghadirkan gambaran komprehensif tentang kondisi perekonomian Indonesia, khususnya di Gorontalo. (*/Jian)

 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved