APTEG Imbau Warga Gorontalo Hati-hati Pilih Jasa Servis HP, Pastikan Teknisi Profesional

Asosiasi Pengusaha Teknisi Ponsel Gorontalo (APTEG) mengimbau masyarakat untuk lebih berhati-hati dalam memilih tempat servis ponsel.

Penulis: Jefry Potabuga | Editor: Wawan Akuba
freepik
SERVICE HP - Ilustrasi service HP di Gorontalo. 

TRIBUNGORONTALO.COM, Gorontalo – Asosiasi Pengusaha Teknisi Ponsel Gorontalo (APTEG) mengimbau masyarakat untuk lebih berhati-hati dalam memilih tempat servis ponsel.

Seiring meningkatnya jumlah usaha perbaikan ponsel di berbagai wilayah Gorontalo, Ketua APTEG Putra Mohammad mengingatkan pentingnya memastikan teknisi yang menangani perangkat benar-benar memiliki keahlian dan legalitas usaha.

“Sekarang usaha servis HP tumbuh sangat cepat, hampir di setiap sudut kota ada. Kami hanya mengimbau masyarakat agar lebih cermat dan memastikan teknisi yang dipilih memang memiliki keahlian dan tanggung jawab terhadap hasil pekerjaan,” ujar Putra, Sabtu (18/10/2025).

Menurutnya, maraknya jasa servis dengan tarif beragam di pasaran merupakan hal yang wajar dalam dunia usaha.

Namun, masyarakat perlu mempertimbangkan faktor kualitas dan keamanan perangkat sebelum menentukan pilihan.

“Harga murah boleh saja, tapi yang utama adalah hasil kerja dan tanggung jawabnya. Kami ingin masyarakat tidak dirugikan karena kesalahan teknis atau penggunaan komponen yang tidak sesuai standar,” jelas Putra.

Ia menjelaskan, APTEG berupaya membangun ekosistem usaha servis ponsel yang profesional dan berdaya saing, termasuk melalui pembinaan bagi anggotanya.

Para anggota diwajibkan memiliki izin usaha dan mengikuti standar kerja, mulai dari pemakaian suku cadang hingga pelayanan kepada pelanggan.

“Dengan adanya standar itu, kami berharap kepercayaan masyarakat terhadap profesi teknisi bisa terus meningkat,” tambahnya.

Selain itu, APTEG juga mendorong para teknisi yang telah mengikuti pelatihan di Balai Latihan Kerja (BLK) Kota maupun Provinsi Gorontalo untuk bergabung dalam wadah organisasi, agar proses pembinaan dan peningkatan kompetensi dapat berjalan lebih terarah.

“Pemerintah sudah memfasilitasi pelatihan dasar. Kami berharap lulusan BLK bisa terus meningkatkan keterampilan, baik melalui asosiasi maupun komunitas profesional lain,” kata Putra.

Konsumen Pernah Dirugikan

Seorang warga Kota Gorontalo, BK (28), mengaku pernah mengalami kerugian saat memperbaiki ponselnya di salah satu tempat servis.

Awalnya, ia tergiur dengan tawaran harga murah dan janji perbaikan cepat.

Namun hasilnya justru membuat perangkatnya tidak bisa digunakan lagi.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved