PEMPROV GORONTALO
Gubernur Gusnar Targetkan Penurunan Stunting Gorontalo Sebesar 3 Persen di Akhir 2025
Gubernur Gorontalo Gusnar Ismail menargetkan penurunan angka stunting atau tengkes di Provinsi Gorontalo sebesar tiga persen hingga akhir tahun 2025.
TRIBUNGORONTALO.COM, Gorontalo — Gubernur Gorontalo Gusnar Ismail menargetkan penurunan angka stunting atau tengkes di Provinsi Gorontalo sebesar tiga persen hingga akhir tahun 2025.
Target itu disampaikannya dalam Rapat Koordinasi Pengarusutamaan Gender yang turut dihadiri Wakil Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Veronica Tan, di Hulonthalo Ballroom, Kota Gorontalo, Rabu (8/10/2025).
Berdasarkan data tahun 2024, angka stunting di Gorontalo masih berada di kisaran 23,5 persen, lebih tinggi dari rata-rata nasional yang mencapai 19,8 persen.
Gubernur Gusnar menegaskan, pihaknya akan bekerja keras agar angka tersebut bisa ditekan menjadi sekitar 20 persen di akhir 2025.
“Salah satu fokus kita adalah menurunkan stunting. Kami akan berupaya maksimal dan bekerja keras agar supaya di akhir 2025 nanti stunting ini turun menjadi 20 persen atau di bawahnya,” ujar Gusnar.
Untuk mencapai target itu, Pemerintah Provinsi Gorontalo di bawah kepemimpinan Gusnar Ismail dan Wakil Gubernur Idah Syahidah Rusli Habibie telah menyiapkan berbagai langkah strategis.
Di antaranya penyaluran bantuan pangan, penyediaan makanan tambahan untuk anak-anak berisiko tengkes, ibu hamil dan menyusui, serta memperkuat aksi konvergensi lintas sektor.
Sementara itu, Wamen PPPA Veronica Tan mengaku terkejut dengan masih tingginya angka tengkes di Gorontalo.
Ia menilai, dengan potensi alam yang besar di sektor perikanan dan pertanian, seharusnya masyarakat Gorontalo tidak kekurangan sumber gizi.
“Tadi dibilang tengkes 24 persen saya kaget. Di daerah yang begitu banyak ikannya, bahkan hingga mengekspor, kok bisa stunting. Ini pasti karena anak-anak hanya dikasih tahu yang penting kenyang. Makan mie instan juga enggak apa-apa kok, yang penting kenyang enggak ribut,” tutur Veronica.
Untuk itu, Veronica mendorong partisipasi keluarga dalam pemenuhan gizi melalui program Kebun Komunitas, yakni gerakan masyarakat untuk mewujudkan ketahanan pangan dan pemberdayaan ekonomi keluarga.
(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.