Berita Viral

Waspada! Mie Instan Favoritmu Ternyata Mengandung Bahan Karsinogenik

Tak hanya mencemaskan, EtO diketahui sebagai zat karsinogenik, yakni bahan kimia yang bisa memicu kanker jika terpapar dalam jangka panjang.

grid.id
ILUSTRASI -- Kabar mengejutkan kembali datang dari dunia pangan. Salah satu produk mie instan favorit masyarakat Indonesia, Indomie Mi Instan Rasa Soto Banjar Limau Kuit, ditemukan mengandung residu pestisida berbahaya, Etilen Oksida (EtO), oleh otoritas makanan dan obat Taiwan (FDA). 

Saat itu Pusat Keamanan Pangan (CFS) sedang menyelidiki apakah produk yang terdampak telah diimpor ke Hong Kong dan sedang menghubungi otoritas terkait untuk informasi lebih lanjut.

Fungsi Etilen Oksida pada Pangan

Mengutip laman Cancer Gov, Etilen Oksida (EtO) merupakan gas tidak berwarna yang mudah terbakar dengan bau manis.

Penggunaan etilen oksida pada produksi mie instan biasanya dalam jumlah kecil.

Fungsinya untuk memperpanjang masa simpan dan mencegah pertumbuhan bakteri.

Namun, zat kimia ini sangat berbahaya bagi kesehatan jika terpapar dalam jumlah yang berlebihan termasuk kanker, kerusakan saraf, gangguan sistem reproduksi, dan kerusakan organ hingga mempengaruhi fungsi sistem reproduksi manusia.

Apa Residu Pestisida 

Residu pestisida adalah sisa senyawa kimia dari pestisida yang tertinggal di dalam atau pada produk pertanian, pakan hewan, atau lingkungan, baik akibat penggunaan langsung maupun tidak langsung, dan dapat berpotensi menimbulkan dampak kesehatan yang merugikan dalam jangka panjang jika terakumulasi. Keberadaannya dipantau dan diatur oleh batas maksimum residu (BMR) untuk melindungi kesehatan konsumen.  

 Sumber dan Bentuk Residu:

Penggunaan Langsung: Sisa bahan aktif pestisida yang tidak terurai setelah penyemprotan pada tanaman.  
Produk Degradasi/Metabolit: Senyawa turunan dari pestisida yang terbentuk akibat penguraian kimia atau biologis, yang juga dianggap sebagai residu jika memiliki signifikansi toksikologi.  
Pengotor (Impurities): Bahan kimia pengotor yang ada dalam produk pestisida.  

Dampak dan Kekhawatiran:

Kesehatan Manusia: Paparan residu pestisida dalam jangka panjang melalui konsumsi makanan dapat menyebabkan gangguan saraf, metabolisme enzim, atau bahkan kanker dan gangguan hormon endokrin.  

Lingkungan: Residu pestisida dapat mencemari tanah dan perairan, mengancam biota air dan ekosistem. Senyawa persisten seperti organoklorin memiliki waktu paruh panjang sehingga tetap berada di lingkungan dan terakumulasi dalam rantai makanan.  

Apa itu Etilen oksida?

Etilen oksida (ethylene oxide, disingkat EtO) adalah senyawa kimia berbentuk gas tak berwarna, mudah menguap, dan sangat reaktif dengan rumus kimia C₂H₄O.

Beberapa hal penting tentang etilen oksida:

Baca juga: 3 Calon Nama Jenderal Purnawirawan Muncul Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam Prabowo

Baca juga: Lowongan Kerja BPJS Ketenagakerjaan Dibuka hingga 14 September! Simak Posisi dan Syarat Lengkapnya

Sifat fisik & kimia

Mudah terbakar dan meledak pada konsentrasi tertentu di udara.

Memiliki bau manis samar.

Sangat reaktif karena adanya cincin epoksida (tiga atom: dua karbon dan satu oksigen).

Kegunaan utama

Sebagai bahan baku pembuatan etilen glikol (digunakan dalam antifreeze, polyester, plastik, serat sintetis).

Halaman
123
Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved