Korban MF sempat mengucap takbir dan berlari menyelamatkan diri keluar kamar menuju Musala usai ditikam.
Namun sesampainya di musala korban terjatuh.
Seorang saksi menyebut, korban sempat berteriak takbir sebelum akhirnya terjatuh dan meninggal di dalam musala sambil memeluk Alquran.
Korban ditikam saat tengah tertidur di kamar.
Tiba-tiba pelaku masuk dan langsung menyerangnya menggunakan sebilah parang.
Tusukan diarahkan ke bagian bawah rahang dan leher korban.
Kasi Humas Polres HST, Ipda Rusman Taupik saat dikonfirmasi membenarkan kejadian tersebut.
"Benar. Saat ini dalam proses penyelidikan dan penyidikan dari Unit Reskrim Polsek Pandawan dan Reskrim Polres HST," pungkasnya.
Pasca peristiwa itu, suasana ponpes tampak masih sepi.
Ponpes ini memiliki lima kamar tidur santri.
Kondisi kamar tampak terbuka sementara itu di kamar nomor 4, tempat awal penusukan terhadap korban terjadi.
Di kamar inilah, korban sempat diserang pelaku menggunakan parang sebelum akhirnya berlari menuju musala lalu meninggal.
Dendam dan Sakit Hati
Hasil pemeriksaan sementara polisi, pelaku MN nekat membunuh korban karena rasa dendam dan sakit hati.
"Motif pelaku melakukan tindak pembunuhan diduga kuat karena adanya perasaan dendam dan sakit hati," kata Kapolres HST, AKBP Jupri JHP Tampubolon mengutip Kompas.com.