TRIBUNGORONTALO.COM, Indramayu – Sejumlah fakta terungkap dalam kasus kematian Putri Apriyani, penghuni indekos di Desa Singajaya, Kecamatan Indramayu, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat.
Melansir dari Tribun-Medan.com, jasad Putri Apriyani ditemukan pada Sabtu (9/8/2025). Wanita berusia 21 tahun ini diketahui merupakan warga Desa Rambatan Wetan, Kecamatan Sindang, Kabupaten Indramayu.
Jenazahnya telah dievakuasi ke RS Bhayangkara Losarang untuk dilakukan autopsi.
Jasad korban ditemukan dalam kondisi mengenaskan, terbakar gosong di sekujur tubuh dan ditemukan dalam posisi telentang.
Berikut fakta-fakta kasus kematian Putri Apriyani:
Warga Sempat Mendengar Suara Tangisan
Warga sekitar sempat mendengar suara tangisan memilukan pada dini hari sekitar pukul 02.30 WIB.
Seorang ibu yang hendak pergi ke pasar melihat dua pria keluar dari kosan tersebut. Pagi harinya, jasad Putri ditemukan.
Ketua RT setempat, Toni, mengaku tidak mengetahui secara pasti kejadian itu.
Ia hanya mendapat kabar bahwa ada seorang wanita meninggal di kosan.
Toni juga mengungkapkan bahwa pemilik kos tidak pernah melaporkan data penghuni, sehingga identitas mereka sering kali tidak tercatat.
Baca juga: BREAKING NEWS: Takut Kena Royalti, Sejumlah Kafe di Kota Gorontalo Batasi Pemutaran Musik
Penyelidikan Polisi Terus Berlanjut
Polisi telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) di kosan berwarna abu-abu tersebut. Garis polisi dipasang untuk mencegah warga masuk selama proses penyelidikan.
Kapolres Indramayu, AKBP Mochamad Fajar Gemilang, melalui Kasi Humas Polres Indramayu, AKP Tarno, menyatakan bahwa pihaknya telah mengamankan sejumlah barang bukti.
Bukti-bukti tersebut, termasuk rekaman CCTV dan sebuah karung besar, kini berada di Mapolres Indramayu untuk penyelidikan lebih lanjut.
"Kami saat ini melakukan pendalaman lebih lanjut. Mohon doa dari semuanya, mudah-mudahan secepatnya bisa kita ungkap," ujar AKP Tarno.
"Untuk saksi-saksi sudah kita bawa ke Polres untuk dimintai keterangan, jumlahnya ada beberapa dan mungkin nanti akan bertambah seiring perkembangan perkara," jelasnya kemudian.
Baca juga: Rohana dan Rojali di Gorontalo, Sejumlah Warga Ungkap Alasan Lebih Suka Hanya Tanya Ketimbang Beli
Keresahan Warga
Ketua Karang Taruna Desa Singajaya, Ilyas (27), mengungkapkan bahwa warga sebenarnya merasa resah dengan keberadaan kos-kosan di wilayah mereka.
Menurutnya, kos-kosan sering kali menjadi tempat keluar masuk tamu dari luar daerah.
"Iya di sini kadang suka digerebek dari Polsek," ujar Ilyas, menambahkan bahwa razia oleh aparat kepolisian bukanlah hal yang jarang terjadi.
Hingga kini, polisi masih mengumpulkan keterangan saksi dan mencocokkannya dengan temuan di lapangan guna mengungkap penyebab kematian. Warga berharap agar pelaku segera ditemukan dan motif di balik tragedi ini terungkap.
Tragedi ini meninggalkan duka mendalam bagi keluarga korban dan menjadi pengingat akan pentingnya keamanan di lingkungan tempat tinggal.
Artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com dengan judul MISTERI Kematian Putri Apriyani, Hangus Terbakar di Kamar Kos, Warga Sempat Dengar Suara Tangisan