Tribun Podcast

Gubernur Gorontalo Gusnar Ismail Sukseskan Program Prabowo hingga Dapat  58 Traktor Besar

Penulis: Herjianto Tangahu
Editor: Aldi Ponge
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

TRIBUNGORONTALO.COM - Gubernur Gorontalo Gusnar Ismail mengungkap perkembangan program Presiden Prabowo Subianto mulai makan bergizi gratis, koperasi merah putih hingga ketahanan pangan di Provinsi Gorontalo.

Selain itu, Mantan Ketua DPD Partai Demokrat Gorontalo ini mengungkap sejumlah terobosan dan upayanya melobi anggaran dan bantuan ke pemerintah pusat.

Hasilnya, sejumlah bantuan diterima provinsi Gorontalo dari sejumlah kementerian.

Gubernur Gorontalo Gusnar Ismail dan Wakil Gubernur Idah Syahidah dilantik Presiden Prabowo Subianto pada 20 Februari 2025 silam.

Hal ini diungkap Gubernur Gorontalo Gusnar Ismail dalam Tribun Podcas Special Gebrakan Sang Pemimpin yang dipandu Manajer Konten TribunGorontalo.com Aldi Ponge.

Baca juga: FULL Wawancara Eksklusif : Gubernur Gusnar Ismail Ungkap Gebrakan Pimpin Gorontalo, Ada 58 Traktor

Wawancara ini dilakukan dalam podcast edisi sepesial Gerakan Sang Pemimpin yang sudah tayang live di Youtube dan Facebook pada Selasa (5/8/2025) pukul 19.00 Wita.

Gubernur Gorontalo Gusnar Ismail mengatakan Provinsi Gorontalo memiliki 279 koperasi desa merah putih. Semua koperasi tersebut sudah berbadan hukum dan memiliki pengurus.

"Pertama kalau koperasi merah putih kita sudah semua desa sudah memiliki koperasi yang berbadan hukum dan memiliki pengurus. Di antara 279 koperasi, ada tiga koperasi sebagai percontohan saat diresmikan oleh Presiden Republik Indonesia dan sekarang kita sementara persiapkan untuk melakukan bisnisnya," jelasnya.

Pria kelahiran 12 Desember 1959 ini menambahkan Provinsi Gorontalo memiliki 3 koperasi desa merah putih yang jadi percontohan yakni Kecamatan Telaga, Tolangohula dan Marisa. 

"Bisnisnya macam-macam tapi pada umumnya sebagai contoh penyalur LPG, pupuk benih, apotek, toko serba ada. Jadi masyarakat yang ada di situ sudah bisa langsung mendatangi koperasi itu karena harganya adalah harga dari distributor langsung sehingga lebih murah," bebernya.

Mantan dosen lemhanas ini mengungkapkan Provinsi Gorontalo mendapat target satuan pelayanan pemenuhan gizi (SPPG) atau dapur MBG sebanyak 89 unit.

"Sampai dengan hari ini kita baru mencapai sekitar 8 sampai 9. Jumlah itu tersebar di kota Gorontalo,  Kabupaten Gorontalo, sementara daerah lainnya belum," ungkapnya

Baca juga: Gubernur Gusnar Ismail Sambangi Kantor TribunGorontalo.com, Bawa Proyeksi Pembangunan Daerah

"Paling tidak sudah ada yang berdiri dan Jangan dilakukan terburu-buru. Ini sudah dilakukan dengan baik dan tetap memperhatikan target," tambahnya.

Wagub Gorontalo pertama Gorontalo ini mengatakan ada dua pola mendirikan SPPG ini ada dua yang pertama pola pemerintahan yakni pemerintah daerah menyiapkan lahan dan konstruksinya dari pusat.

"Kemudian metode yang kedua adalah metode mitra atau swasta. Dia yang cari bahannya dia yang bangun dan dia bekerja sama dengan BGN," jelasnya.

Sedangkan untuk program swasembada pangan, Gusnar menjelaskan provinsi Gorontalo menggiatkan berbagai sektor termasuk dua komoditi unggulan yakni pengembangan sapi dan jagung. 

Provinsi Gorontalo atas lobinya mendatapat bantu 58 traktor besar dari Menteri Pertanian.

"Kalau untuk jagung kita Gorontalo sudah berskala ekspor. Untuk menjaga kondisi tersebut saya sudah melapor dengan Menteri Pertanian dan kita mendapat 58 traktor besar," bebernya.

Katanya, 58 traktor tersebut disebar diberbagai lokasi di Provinsi Gorontalo tapi dikelola oleh dinas pertanian. Tidak diserahkan langsung ke kelompok tani.

"Traktor tersebut harus dikelola oleh dinas didistribusikan ke lapangan dan ditempatkan di shelter. Di shelter itu, kelompok-kelompok tani yang ingin mengelola tanah silahkan lapor ke situ.Jadi alat traktor itu tidak dimiliki oleh kelompok tani tertentu," tegasnya.

Dia menambahkan Provinsi Gorontalo mendapat tugas melakukan ekspor ke Filipina kurang lebih 50.000 ton. Pihaknya sudah berhasil mengumpulkan sekitar Rp150.000 ton pada Meil lalu. Sayang belum bisa diekspor akibat harga murah.

"Harga jagung di Filipina beda 1.500 dengan di Indonesia, lebih murah di sana. Sehingga para eksportir tentu tidak mau dan memilih mungkin akan menjual ke bagian Jawa," jelasnya

"Nanti pada bulan Agustus ini akan terjadi panen besar-besaran stok jagung sudah pasti akan banyak. Nanti kita lihat ketika harga di Filipina sudah bagus maka para eksportir akan langsung mengekspor," tambahnya lagi

Dia berharap terjadi hilirisasi komuditas jagung di Provinsi Gorontalo, minimal ada industri pakan ternak minimal.

"Namun sampai dengan saat ini saya berjuang terus untuk itu belum berhasil mudah-mudahan kita tidak patah semangat dan terus kita lakukan," jelasnya.

Dia menjelaskan masuk para pakar ekonomi daerah menyebut Gorontalo juga tidak hanya atau tidak boleh bertumpu pada satu komoditas.

"Karena itu kami akan mengembangkan ternak sapi. Hal ini dimaksudkan agar populasi sapi di Provinsi Gorontalo meningkat untuk membangun rumah potong hewan (RPH)," jelasnya.

Gusnar mengungkap sudah mengajak investor melakukan penggemukan sapi dan mendirikan RPH di Gorontalo.

"Itu merupakan target Gorontalo namun untuk saat ini masih diantar pulau kan. Sudah sejak awal ada pasar tradisional dari pelabuhan Kwandang ke Tarakan Kalimantan Utara," katanya

"Sapi Gorontalo dinilai paling gemuk dan berapapun jumlahnya pasti diambil namun pada intinya itu bukanlah tujuan kita.  Kita maunya diolah dulu, disembelih di sini dibekukan di sini kemudian habis itu dikirim," tambahnya lagi. (*/Jian)