Smartfren Fun Run

Dari Papua hingga Dayak, Peserta Smartfren Fun Run Gorontalo Padukan Lari dengan Pesona Budaya

Penulis: Jefry Potabuga
Editor: Fadri Kidjab
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

SMARTFREN FUN RUN -- Sejumlah peserta mengenakan pakaian adat di Smartfren Fun Run Gorontalo. Lomba ini dipusatkan di Citimall Gorontalo pada Minggu (3/8/2025). (Sumber Foto: TribunGorontalo.com/Jefri Potabuga)

TRIBUNGORONTALO.COM -- Pada umumnya, acara lari identik dengan pakaian olahraga. Namun, Smartfren Fun Run di Gorontalo menampilkan pemandangan unik di mana sejumlah peserta mengenakan pakaian adat dari berbagai daerah.

Salah satu peserta, Abdul Rahman, warga Bone Bolango, menarik perhatian dengan pakaian olahraga yang ia kreasikan dengan sentuhan adat Papua. 

Ia memilih kostum ini karena melihat tantangan dari pihak penyelenggara Smartfren Fun Run yang menawarkan hadiah bagi peserta dengan pakaian adat.

"Kebetulan ada tantangan bagi peserta yang menggunakan pakaian daerah, jadi saya pakai pakaian adat Papua," ujar Abdul.

Abdul menjelaskan bahwa kecintaannya terhadap Papua tumbuh saat ia bertugas di sana pada tahun 2015. Bahkan, pakaian adat yang ia kenakan bukan disewa di Gorontalo, melainkan dibawa langsung dari Papua.

Senada dengan Abdul, Vandi Sahabu dari Telaga, Kabupaten Gorontalo, juga turut meramaikan acara dengan pakaian khas Dayak dari Kalimantan Timur. 

Sama seperti Abdul, Vandi termotivasi oleh postingan media sosial yang menginformasikan adanya lomba pakaian adat.

"Kebetulan ada postingan tentang tema budaya Indonesia, jadi saya tertarik dan kebetulan saya punya stok pakaiannya," jelas Vandi.

Menurut Vandi, acara ini berbeda dari perlombaan lari lainnya karena selain menyehatkan, juga memberikan edukasi dan menumbuhkan rasa cinta terhadap adat Indonesia. 

Ia menambahkan, tema pakaian adat ini sangat pas karena bertepatan dengan momen menyambut kemerdekaan, menjadikannya simbol cinta tanah air.

Sementara itu, Aprilia Mohu dari Telaga, Kabupaten Gorontalo, juga tampil menawan dengan kebaya. 

"Saya lihat postingan Smartfren, yang pakai baju adat dapat hadiah. Jadi saya punya ide pakai kebaya," ungkapnya. 

Aprilia memilih kebaya karena menurutnya pakaian itu melambangkan perempuan yang terhormat, dan ia mengombinasikannya dengan warna merah sebagai simbol keberanian.

Ketiga peserta tersebut berharap acara serupa dari Smartfren, terutama lomba lari, akan terus diadakan di Gorontalo. Menurut mereka, lari merupakan salah satu cabang olahraga yang kini banyak digemari masyarakat.

Smartfren menggelar fun run lima Kilometer (Km) di Gorontalo, Minggu (3/8/2025).

Halaman
123