TRIBUNGORONTALO.COM – Kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) asal Gorontalo irit bicara soal isu kongres di Bali.
Kehadiran mereka dari seluruh Indonesia sebelumnya adalah untuk mengikuti agenda Bimbingan Teknis (Bimtek).
Namun, isu ini meluas setelah munculnya kabar tentang rencana Kongres PDIP yang disebut-sebut akan digelar pada 1–2 Agustus 2025.
Dari Provinsi Gorontalo, Ketua DPRD Kabupaten Boalemo, Karyawan Eka Putra Noho, turut hadir dan menjelaskan tujuan utama dari Bimtek tersebut.
Ia mengatakan bahwa kegiatan itu merupakan penguatan bagi seluruh anggota DPRD, mulai dari tingkat provinsi, kabupaten/kota, hingga DPR RI.
"Jadi, kita melaksanakan bimbingan teknis (Bimtek) penguatan seluruh anggota DPRD provinsi, kabupaten/kota, dan DPR RI," ungkap Eka, Jumat (1/8/2025).
Ia menekankan bahwa Bimtek ini adalah bentuk dukungan PDIP terhadap pemerintahan Presiden Prabowo Subianto, dan sangat penting, khususnya bagi para legislator baru.
Baca juga: Peta Politik Gorontalo Menjelang Pilkada 2030: Persaingan Ketat Golkar, NasDem dan Gerindra
"Bimtek tersebut adalah bentuk penguatan dalam mendukung program pemerintah Prabowo Subianto," katanya.
Menurutnya, tantangan regulasi yang terus berubah setiap tahun menjadikan Bimtek sebagai forum penting untuk diskusi bersama antar kader.
"Bimtek itu dinilai sangat penting, terlebih bagi mereka yang baru pertama menjabat sebagai anggota legislatif," jelasnya.
"Kita, PDI Perjuangan, tetap mendukung program pemerintah yang pro-rakyat," tambah Eka.
Ia juga menegaskan bahwa PDIP tidak berada di posisi oposisi.
"Tidak ada bahasa dan istilah oposisi," tegasnya.
Namun, ketika dimintai komentar soal isu kongres yang disebut-sebut akan dilaksanakan setelah Bimtek, Eka memilih irit bicara.
"Belum bisa saya bicara soal itu, mohon maaf," tukasnya.
Padahal, isu Kongres PDIP tengah ramai diperbincangkan publik, terutama soal siapa yang akan memimpin partai ke depan.
Kondisi PDIP di Gorontalo
Eka juga menyinggung kondisi PDI Perjuangan di Gorontalo. Ia mengakui adanya pergeseran karakter pemilih di wilayah tersebut.
"Pergeseran pemilih yang cenderung pragmatis menjadi tantangan baru," katanya.
Namun, ia bersyukur masih ada kelompok pemilih fanatik yang tetap teguh memegang ideologi Bung Karno.
"Untungnya, di PDI Perjuangan masih ada pemilih yang fanatik, yang masih memegang teguh ajaran Bung Karno," pungkasnya.
Secara total, PDI Perjuangan berhasil mengamankan 28 kursi DPRD se-Provinsi Gorontalo setelah Pileg terakhir.
Rinciannya, tujuh kursi di DPRD Provinsi Gorontalo, empat di DPRD Kota Gorontalo, empat di Kabupaten Gorontalo, enam di Gorontalo Utara, enam di Boalemo, dan satu di Pohuwato.
Sementara di Bone Bolango, partai berlambang banteng ini tidak mendapatkan perwakilan sama sekali.
(TribunGorontalo.com/Herjianto Tangahu)