Sains Populer

Obat Kolesterol Tak Mempan! Penemuan Baru Ungkap Penyebab Utama Penyakit Jantung

Editor: Wawan Akuba
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

PENYAKIT JANTUNG - Sudah rutin minum statin dan jaga pola makan, tapi tetap berisiko kena serangan jantung? Ternyata, biang keroknya bukan kolesterol — tapi protein dari sistem imun yang tak bisa disentuh obat lama! Temuan mengejutkan dari ilmuwan Michigan ini bisa jadi kunci pencegahan penyakit jantung di masa depan.

TRIBUNGORONTALO.COM – Dunia medis diguncang oleh penemuan mengejutkan dari tim ilmuwan Universitas Michigan.

Ternyata, penyebab utama penyakit jantung bisa jadi bukan lagi sekadar kolesterol tinggi, tekanan darah, atau diabetes.

Sebuah protein dalam tubuh bernama suPAR kini diduga sebagai dalang utama di balik rusaknya pembuluh darah, yang berujung pada serangan jantung dan stroke.

Hal yang paling mengejutkan, obat-obatan penurun kolesterol seperti statin tak mampu menurunkannya.

Selama ini, dokter berfokus pada pengendalian faktor risiko klasik seperti hipertensi, gula darah, dan kadar lemak.

Namun, nyatanya jutaan orang tetap terkena serangan jantung meski semua indikator mereka dalam batas normal.

Hal ini membuat banyak ahli jantung frustrasi, hingga akhirnya studi terbaru ini menguak teka-teki lama itu.

Apa Itu suPAR?

suPAR (soluble urokinase plasminogen activator receptor) adalah protein yang diproduksi oleh sistem kekebalan tubuh dan berasal dari sumsum tulang.

Fungsinya ibarat termostat peradangan di tubuh manusia.

Kadar suPAR tinggi menandakan sistem kekebalan dalam kondisi aktif terus-menerus, dan inilah yang menjadi masalah.

Studi ini menemukan bahwa kadar suPAR tinggi dapat secara langsung memicu aterosklerosis, yaitu penumpukan plak di dinding arteri.

Aterosklerosis adalah penyebab utama serangan jantung dan stroke di seluruh dunia.

Penelitian terhadap lebih dari 5.000 orang tanpa riwayat penyakit jantung menunjukkan bahwa mereka yang memiliki kadar suPAR tinggi lebih rentan mengalami penyumbatan arteri, meski memiliki kolesterol dan tekanan darah normal.

Bukti Kuat dari Genetik dan Eksperimen Tikus

Peneliti lalu menganalisis data genetik dari 24.000 orang dan menemukan bahwa mutasi pada gen PLAUR, penghasil suPAR, menyebabkan kadar protein ini meningkat secara alami.

Mereka yang membawa mutasi ini terbukti lebih mudah terkena penyakit jantung.

Metode Mendelian randomization, yang dianggap standar emas dalam menilai hubungan sebab-akibat genetik, digunakan untuk memperkuat temuan ini.

Dalam lebih dari 500.000 data warga Inggris dan dua database besar lainnya, hasilnya konsisten: gen yang meningkatkan suPAR juga meningkatkan risiko penyakit jantung.

Untuk memastikan, ilmuwan juga menguji langsung efek suPAR pada tikus.

Hasilnya, tikus dengan kadar suPAR tinggi mengalami lebih banyak penyumbatan di aorta — pembuluh darah utama dari jantung — dibanding tikus normal.

Obat-obatan Lama Tak Mempan

Yang mengejutkan, pengobatan standar penyakit jantung seperti statin sama sekali tidak memengaruhi kadar suPAR.

Artinya, meskipun seseorang rutin minum obat penurun kolesterol dan menjaga gaya hidup sehat, jika kadar suPAR mereka tinggi, mereka tetap berisiko tinggi terkena serangan jantung.

Inilah alasan mengapa banyak pasien tetap terkena penyakit jantung meski "sudah berusaha hidup sehat".

Harapan Baru: Obat Target suPAR

Kabar baiknya, tim peneliti yang dipimpin oleh Dr. Salim Hayek kini tengah mengembangkan obat baru yang secara spesifik ditujukan untuk menurunkan kadar suPAR di dalam tubuh.

Jika berhasil, ini bisa menjadi terobosan besar pertama dalam dekade terakhir untuk mencegah penyakit jantung dari akarnya.

Menariknya lagi, protein suPAR juga sudah dikaitkan dengan kerusakan ginjal dalam penelitian sebelumnya.

Di AS, sekitar 40 persen penderita penyakit jantung juga memiliki masalah ginjal, dan suPAR bisa jadi benang merah antara keduanya.

Studi lengkap ini telah dipublikasikan di jurnal Journal of Clinical Investigation, dan diperkirakan akan mengubah arah pengobatan kardiovaskular di masa depan. (*)