TRIBUNGORONTALO.COM, Gorontalo -- Menjadi mahasiswa bukan sekadar soal duduk di bangku kelas dan menyelesaikan tugas.
Bagi sebagian orang, ini juga tentang perjuangan hidup, kemandirian, dan membangun masa depan dari titik nol.
Salah satunya adalah Tiara Safitri, mahasiswi Jurusan Manajemen Pendidikan, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Gorontalo.
Ia menjadi contoh nyata bagaimana tekad dan kerja keras dapat mengubah keterbatasan menjadi kekuatan.
Sejak masih duduk di bangku sekolah, Tiara sudah terbiasa mencari penghasilan sendiri dengan berjualan alat-alat kecantikan.
Kini, saat menempuh pendidikan tinggi, semangat itu tak pernah padam, justru semakin membara.
“Saya tidak ingin menjadi beban orang tua. Sejak dulu saya sudah bertekad untuk mandiri. Selama bisa berusaha sendiri, kenapa harus terus bergantung?” ujarnya mantap.
Awal yang Sederhana, Tekad yang Luar Biasa
Berbekal modal Rp500 ribu yang ia kumpulkan dari hasil menabung, Tiara memulai usaha berjualan makanan ringan yang digemari kalangan mahasiswa.
Aneka cemilan produknya itu dijajakan usai jam kuliah. Bahkan Tiara rajin memasarkan dagangannya melalui media sosial, grup kampus, hingga menjajakan langsung di sekitar Kampus 1 Universitas Negeri Gorontalo.
Meski dimulai secara sederhana, usahanya terus berkembang. Rasa yang enak, harga bersahabat, dan pelayanan ramah membuatnya memiliki pelanggan tetap.
Bukan Sekadar Soal Cuan
Uang hasil jualan tak hanya dipakai untuk jajan. Tiara mengalokasikan penghasilan tersebut untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, makan, kos, bahkan perlengkapan kuliah. Ia pun tak lagi perlu meminta uang saku dari orang tuanya.
“Saya belajar bertanggung jawab atas pilihan saya. Jadi kalau lelah atau jenuh, saya ingat tujuan saya: membahagiakan orang tua dan punya masa depan yang cerah,” kata Tiara sambil tersenyum.
Berjualan juga menjadi media belajar yang luar biasa. Ia mengasah keterampilan manajemen waktu, pemasaran, pengelolaan keuangan, hingga komunikasi interpersonal. Apa yang dipelajari di kelas, langsung ia praktikkan di lapangan.