TRIBUNGORONTALO.COM – Nasib pilu menimpa para buruh bangunan yang mengerjakan proyek Mie Gacoan di Kota Gorontalo.
Mereka mengeluhkan upah kerja yang tak kunjung dibayar oleh kontraktor pelaksana, PT Brian Jaya, selama enam bulan berturut-turut.
Total tunggakan gaji yang belum dilunasi mencapai angka fantastis: sekitar Rp 100 juta.
Kondisi mengenaskan ini mendorong Aliansi Pemuda Peduli Masyarakat Kota Gorontalo untuk turun ke jalan.
Pada Kamis (12/6/2025) sore, sekitar 10 mahasiswa menggelar aksi demonstrasi di depan Gedung DPRD Kota Gorontalo, menuntut keadilan bagi para buruh.
Gaji Mandek Sejak Akhir 2024, Mahasiswa Desak Tanggung Jawab
Menurut Arya Sahrain, perwakilan Aliansi Pemuda Peduli Masyarakat Kota Gorontalo, para buruh ini belum menerima upah sejak Desember 2024 hingga Juni 2025.
"Berdasarkan pengakuan kepala mandor, upah mereka sekitar Rp100 juta belum dibayarkan," ungkap Arya kepada Tribun Gorontalo di sela aksi.
Penunggakan gaji ini berdampak langsung pada kehidupan para pekerja.
Mereka kesulitan memenuhi kebutuhan sehari-hari, bahkan untuk sekadar membayar iuran BPJS pun mereka tak memiliki uang.
Dalam orasinya, massa aksi mendesak manajemen Mie Gacoan untuk ikut bertanggung jawab dengan menekan PT Brian Jaya agar segera melunasi tunggakan upah.
"Jadi kami meminta Mie Gacoan untuk mendesak pihak ketiga untuk membayar gaji mereka," tegas Arya.
Tuntut Mediasi Pemerintah dan RDP di DPRD
Tak berhenti di depan DPRD, para mahasiswa juga mendatangi Kantor Wali Kota Gorontalo. Mereka berharap pemerintah kota dapat segera memediasi permasalahan antara buruh dan kontraktor ini.
Selain itu, tuntutan utama mereka adalah digelarnya Rapat Dengar Pendapat (RDP) oleh DPRD Kota Gorontalo yang melibatkan seluruh pihak terkait.
Para pihak dimaksud di antaranya buruh, kontraktor PT Brian Jaya, manajemen Mie Gacoan, dan instansi pemerintah terkait.
"Kami meminta DPRD Kota secepatnya menggelar RDP," pungkas Arya, mendesak respons cepat dari wakil rakyat.
Ketua DPRD Kota Gorontalo, Irwan Hunawa, yang menemui massa aksi, meminta agar aspirasi ini disampaikan melalui surat resmi.
"Silakan menyurat ke DPRD Kota Gorontalo dan kami akan tindak lanjuti," jelas Irwan. Ia berjanji akan memberikan atensi serius terhadap permasalahan ini.
Sebagai informasi, salah satu outlet Mie Gacoan Kota Gorontalo di Jl Nani Wartabone ini terletak di Jl Nani Wartabone.
Ratusan pengunjung memadati tempat ini sejak pembukaan resmi pada 11 Juni 2025 kemarin.
Sayangnya, baru sehari dibuka, demo sudah dilakukan. Bukan menuntut Mie Gacoan, tapi kontraktor yang menangani pembangunan resto tersebut.
(*)
Disclaimer: HIngga berita ini dimuat, belum ada konfirmasi dari pihak perusahaan dan Mie Gacoan. Karena itu, informasi ini masih butuh pendalaman.