"Karena yang tersangka merupakan guru ngaji, dimungkinkan akan ditambahkan pasal atau ayat yang memberatkan berkaitan dengan perbuatan yang dia lakukan," terangnya.
Kasus Serupa
Gegara Suka Tonton Film Dewasa, Guru Agama di Sragen Ini Rudapaksa 13 Muridnya Sebanyak 21 Kali
Seorang guru Agama di Sragen ini melakukan tindak asusila terhadap muridnya.
Sebanyak 13 muridnya yang merupakan siswa kelas 2 SD ini dirudapaksa sebanyak 21 kali.
Ternyata setelah diselidiki, guru agama ini memiliki kesukaan nonton film dewasa.
Baca juga: Ramalan Zodiak Capricorn Aquarius Pisces Hari Ini 5 Juni 2025: Cinta, Kesehatan, Karier, Keuangan
Dilansir dari Tribunnews.com, Guru Agama tersebut berinisial WAN (25) di Sragen Jawa tengah.
Kapolres Sragen, AKBP Petrus Parningotan Silalahi menyebut aksi pencabulan dilakukan di ruang kelas saat pelajaran berlangsung.
Diuraikan Petrus, pada Bulan Oktober 2024 dilakukan pencabulan empat kali, November empat kali, dan Desember dua kali.
Kemudian bulan Januari 2025 dilakukan dua kali, Februari empat kali, Maret satu kali, dan April empat kali.
"Semuanya dilakukan di ruang kelas 2, SD Negeri yang ada di Kecamatan Masaran, waktu kejadian pelajaran pada saat diisi pelaku itu antara jam 07.00 WIB sampai 09.00 WIB," katanya kepada TribunSolo.com, Selasa (6/5/2025).
Diketahui, jumlah siswa kelas 2 di SD tersebut berjumlah 13 orang.
Baca juga: Ramalan Zodiak Libra Scorpio Sagitarius Hari Ini 5 Juni 2025: Cinta, Kesehatan, Karier, Keuangan
Pada saat hendak melakukan pencabulan, WAN meminta kepada murid-muridnya untuk mengerjakan soal di Lembar Kerja Siswa (LKS).
"Setelah LKS dibagikan, kemudian pelaku menghampiri korban, dan duduk disamping kiri korban, korban berpura-pura bertanya apakah bisa mengerjakan, apa yang sulit, mana yang tidak bisa dijawab," terang AKBP Petrus.
"Kemudian tangan kanan pelaku mengambil tangan kiri korban, dimasukkan ke dalam celananya, dan disuruh memegang kemaluan dari pelaku, itu perbuatannya dari yang pertama sampai ke-20 kalinya sama," pungkasnya.
Aksi terakhir dilakukan WAN pada 22 April 2025.
"Kemudian pada tanggal 29 April, pelaku hendak melakukan lagi, namun gagal, dikarenakan korban menjerit, berteriak," tambahnya.