TRIBUNGORONTALO.COM, Boalemo – Nama Rahmat Hidayat menggema di Alun-Alun Tilamuta, Kabupaten Boalemo di tengah semarak peringatan Hari Lahir Pancasila, Senin 2 Juni 2025.
Rahmat diumumkan secara resmi oleh panitia upacara, sebagai calon Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) Nasional 2025 mewakili Provinsi Gorontalo.
Siswa kelas 10 SMA Negeri 1 Wonosari ini tak hanya mencetak prestasi pribadi, tapi juga menjadi kebanggaan bersama masyarakat Boalemo.
Berikut lima fakta lengkap tentang sosok Rahmat Hidayat yang kini menjadi harapan daerah di panggung nasional:
1. Satu-satunya Wakil Gorontalo dari Boalemo yang Lolos Seleksi Nasional
Dari seluruh peserta seleksi di Provinsi Gorontalo, Rahmat Hidayat menjadi satu-satunya perwakilan asal Kabupaten Boalemo yang berhasil menembus hingga tahap seleksi nasional Paskibraka 2025.
Ia akan berkompetisi di Jakarta, dalam seleksi ketat yang digelar Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) dan Sekretariat Militer Presiden (Setmilpres).
Proses yang dilalui Rahmat bukanlah hal mudah. Ia harus menyisihkan ratusan peserta lain mulai dari tingkat sekolah, kabupaten, hingga provinsi.
Penetapannya sebagai calon Paskibraka Nasional diumumkan langsung dalam upacara Hari Lahir Pancasila, disambut tepuk tangan meriah dari peserta dan masyarakat Boalemo.
2. Anak Petani yang Menembus Seleksi Nasional dengan Disiplin dan Mental Baja
Rahmat merupakan putra dari pasangan Maslur dan Sariah, petani di Desa Wonosari, Kecamatan Wonosari, Kabupaten Boalemo.
Kehidupan sederhana tak menjadi penghalang bagi cita-citanya. Sejak kecil, Rahmat telah menunjukkan semangat dan kedisiplinan tinggi dalam belajar dan berorganisasi.
Ia juga seorang pelatih silat di perguruan Kera Sakti, yang membentuk ketahanan fisik dan mentalnya. Rahmat mengaku nilai-nilai Pancasila menjadi prinsip utama dalam hidupnya.
“Saya belajar banyak soal kedisiplinan, tanggung jawab, dan semangat kebangsaan. Semua itu saya terapkan dalam setiap tahap seleksi,” ujar Rahmat.
3. Proses Seleksi Ketat: Fisik, Mental, Wawasan Kebangsaan, hingga Kepemimpinan
Menjadi calon Paskibraka Nasional bukan sekadar soal tinggi badan dan baris-berbaris. Rahmat telah menjalani serangkaian seleksi ketat dan berlapis, meliputi:
- Tes fisik dan kesehatan
- Tes mental ideologi
- Tes psikologi dan kepemimpinan
- Wawancara tentang pemahaman Pancasila dan wawasan kebangsaan
Menurut panitia seleksi di Boalemo, Rahmat tampil menonjol dengan ketegasan, kepercayaan diri, serta daya tangkap tinggi terhadap materi pembinaan.
Ia juga konsisten menjaga performa selama pelatihan intensif.
4. Mendapat Dukungan Penuh dari Pemerintah dan Masyarakat Boalemo
Pemerintah Kabupaten Boalemo menyatakan komitmennya untuk mendukung penuh perjuangan Rahmat, baik secara moral maupun fasilitas.
Wakil Bupati Lahmuddin Hambali bahkan menyebut Rahmat sebagai simbol semangat pemuda Boalemo yang siap bersaing di tingkat nasional.
“Perjuangan Rahmat belum selesai. Ia masih akan berjuang dalam seleksi tingkat nasional. Mari kita semua doakan agar Rahmat berhasil dan bisa membawa nama Boalemo dan Gorontalo ke Istana Merdeka,” ujar Lahmuddin.
Kepala Badan Kesbangpol, Asni Abubakar Yusuf, juga mengungkapkan bahwa Rahmat telah dibekali pendampingan penuh dari panitia daerah.
Dukungan masyarakat pun mengalir deras; banyak warga datang bersalaman dan berfoto bersama Rahmat usai upacara 2 Juni 2025.
5. Membawa Harapan Boalemo di Upacara 17 Agustus di Istana Negara
Jika Rahmat berhasil lolos seleksi nasional di Jakarta, maka ia akan mengibarkan Bendera Merah Putih di Istana Negara pada 17 Agustus 2025, dalam upacara peringatan HUT Kemerdekaan Republik Indonesia yang disiarkan secara nasional.
Rahmat menyadari tanggung jawab besar itu dan memohon doa dari seluruh masyarakat Gorontalo.
“Mohon doa dan dukungan dari seluruh masyarakat Boalemo dan Gorontalo agar saya bisa lolos dan menjadi bagian dari Paskibraka Nasional 2025,” ujar Rahmat penuh harap.
Sosok Rahmat Hidayat menjadi bukti bahwa keterbatasan ekonomi bukanlah penghalang untuk bermimpi besar.
Disiplin, ketekunan, dan semangat kebangsaan menjadi modal utama yang membawanya hingga ke tingkat nasional.(*)