TRIBUNGORONTALO.COM, Gorontalo – Bupati Bone Bolango, Ismet Mile, menegaskan komitmennya untuk membawa daerah yang dipimpinnya keluar dari jerat kemiskinan.
Untuk itu, ia mengarahkan fokus pembangunan daerah pada dua sektor unggulan ekonomi dan satu sektor prioritas pelayanan publik.
“Saya sangat prihatin karena Gorontalo masih termasuk salah satu daerah termiskin di Indonesia. Ini menjadi perhatian serius saya. APBD kita memang terbatas, jadi harus diarahkan ke sektor-sektor yang memberi dampak nyata,” kata Ismet usai menghadiri Musrenbangda Provinsi Gorontalo, Selasa (29/4/2025).
Dua sektor yang menjadi andalan dalam mendongkrak ekonomi daerah adalah pertambangan dan peternakan.
Menurut Ismet, sektor pertambangan sejauh ini memiliki kontribusi besar terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Sementara peternakan, meski saat ini dibatasi kondisi keuangan, tetap menjadi andalan masyarakat di pedesaan.
“Dulu, saat periode pertama saya bisa bantu hingga 5.000 ekor sapi. Sekarang kita sesuaikan dengan kemampuan anggaran, tapi tetap jalan,” jelasnya.
Sementara itu, sektor kesehatan menjadi prioritas utama dalam pelayanan publik.
Ismet menegaskan bahwa peningkatan layanan kesehatan adalah syarat mutlak untuk mendongkrak kualitas hidup masyarakat dan memastikan pembangunan manusia yang berkelanjutan.
“Kalau ukuran kemajuan daerah dilihat dari pendidikan dan kesehatan, maka sekarang kita perkuat dulu layanan kesehatan. Pendidikan sudah otomatis dialokasikan 20 persen sesuai regulasi,” ujar Ismet.
Soal wacana Bone Bolango sebagai lokus pengembangan pendidikan dan kebudayaan oleh Pemerintah Provinsi Gorontalo, Ismet menyambut baik.
Namun ia tetap menilai potensi utama Bone Bolango terletak pada sektor pertambangan dan perikanan laut.
“Dua sektor itu memang padat modal dan teknologi, tapi kita tetap harus berusaha dengan sumber daya yang kita punya,” tandasnya.
Sebagai informasi, data per 30 November 2024, persentase penduduk miskin di Kabupaten Bone Bolango tercatat sebesar 14,8 persen.
Meski begitu, angka ini sebetulnya turun sekitar 0,71 persen jika dibandingkan dengan tahun 2023.