Remaja Gorontalo Jatuh di Jembatan

BREAKING NEWS: Jenazah Salsabilah Ibrahim Ditemukan di Laut Gorontalo Jauh dari Jembatan Potanga

Penulis: Herjianto Tangahu
Editor: Wawan Akuba
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

EVAKUASI JENAZAH -- Evakuasi Jenazah Salsabilah Ibrahim, Gadis Gorontalo yang melompat dari Jembatan Potanga Gorotnalo.

TRIBUNGORONTALO.COM, Gorontalo — Setelah dua hari pencarian intensif, tim SAR akhirnya menemukan jenazah Salsabilah Ibrahim, Selasa (15/4/2025).

Gadis 17 tahun asal Kelurahan Buladu, Kota Gorontalo, yang sebelumnya dilaporkan menghilang usai diduga melompat dari Jembatan Potanga pada Minggu malam (13/4/2025). 

Korban ditemukan pada Selasa pagi (15/4/2025) di kawasan Perairan Kota Gorontalo, tepatnya di Teluk Tomini.

Jenazah remaja malang itu ditemukan dalam kondisi masih utuh.

Menurut nelayan bernama Sudarman Tilola, kondisi tubuh Salsabilah memang masih utuh. Belum ada yang kurang.

Saat ditemukan Salsabilah menggunakan baju hitam dengan celana jeans panjang. 

Ia ditemukan dalam kondisi tengkurap dengan rambut pirang yang mengurai.

Meski tubuh dalam kondisi utuh, wajahnya mulai terkelupas, kemungkinan karena sudah nyaris dua hari berada di perairan. 

Adapun menurut Sudarman bahwa Salsabilah ditemukan oleh seorang nelayan, kerabatnya.

Nelayan yang sedang melaut itu hanya mengabarkan kepada dirinya jika ada sesosok tubuh yang mengambang di perairan Inengo, Bone Bolango Gorontalo. 

Sudarman begitu mendapatkan telepon dari nelayan itu, langsung menghubungi tim SAR yang kebetulan sedang melakukan pencariran.

Telepon terhubung dan tim SAR pun menindaklanjuti laporan dari Sudarman. 

"Dari stengah sembilan saya ditelpon ditemukan mayat dan saya menghubungi basarnas dan turun sama-sama ke lokasi," kata Sudarman. 

Menurut Sudarman, lokasi penemuan itu sudah berada di luar wilayah perairan Kota Gorontalo.

Tepatnya perairan Desa Inengo Bone Boalngo Gorontalo. Sementara titik penemuannya berjarak 3 kilometer (km) dari pesisir. 

Sebelumnya, pada Minggu tengah malam (13/4/2025) sekitar pukul 00.00 Wita, laporan mengenai hilangnya Salsabilah menggegerkan warga Gorontalo. 

Ia disebut-sebut melompat dari Jembatan Potanga, meskipun hingga kini kabar tersebut masih simpang siur.

Belum ada kepastian apakah korban benar-benar melompat sendiri atau didorong oleh pihak lain. Meski demikian, dugaan awal masih mengarah pada tindakan melompat.

Kepastian soal penyebab jatuhnya Salsabilah masih menjadi tanda tanya besar, namun tim SAR tetap fokus pada misi utama.

Upaya pencarian di hari kedua dimulai sejak pukul 07.00 Wita, Selasa pagi. Tim SAR mengerahkan seluruh sumber daya yang tersedia.

Pencarian dibagi dalam tiga zona besar: tim darat menyisir area sekitar jembatan dan pinggiran sungai, tim air menggunakan perahu karet untuk mengikuti aliran sungai dari LKP ke muara, dan tim laut dengan kapal Rescue Boat (RB) 416 menyisir hingga ke laut lepas.

"Karena ini masih hari kedua, kami tetap lakukan pencarian intensif di sekitar LKP. Fokus kami masih besar di titik jatuhnya korban," ujar salah satu anggota Kantor SAR Gorontalo saat dihubungi TribunGorontalo.com melalui pesan WhatsApp.

Meski pencarian sejak Senin belum membuahkan hasil, berbagai metode telah digunakan demi mempercepat proses.

Salah satunya adalah drone termal yang dapat mendeteksi suhu tubuh manusia. Namun, hingga sore hari sebelumnya, hasilnya masih nihil.

Kondisi arus sungai dan cuaca juga sempat menjadi tantangan tersendiri dalam pencarian ini.

Sungai Bolango, yang mengalir di bawah Jembatan Potanga, diduga membawa tubuh korban hingga ke muara, tempat ia akhirnya ditemukan.

Duka mendalam menyelimuti keluarga dan kerabat Salsabilah atas kejadian ini. Proses evakuasi pun dilakukan dengan penuh kehati-hatian, sebelum jenazah diserahkan kepada pihak keluarga untuk dimakamkan.

Hingga berita ini diturunkan, belum ada keterangan resmi dari pihak kepolisian terkait penyebab pasti jatuhnya korban dari jembatan.

Investigasi lanjutan kemungkinan akan dilakukan untuk memastikan apakah ada unsur kesengajaan atau tindak kekerasan dalam kasus ini.(*)