TRIBUNGORONTALO.COM – Adhan Dambea dan Indra Gobel resmi ditetapkan menjadi Wali Kota dan Wakil Wali Kota Gorontalo periode 2025-2030.
Penetapan ini digelar dalam rapat paripurna di DPRD Kota Gorontalo, pada Rabu (5/2/2025).
Bagi Adhan, ini merupakan kali kedua dirinya diberi kesempatan untuk memimpin masyarakat Kota Gorontalo.
Ia pun bertekad untuk mengabdi selama hidupnya.
"Umur saya ini sudah tua, saya sudah merenung dan saya hanya ingin mengabdikan sisa umur saya ini hanya untuk agama dan masyarakat Kota Gorontalo," ungkap Adhan dalam sambutannya di rapat paripurna DPRD Kota Gorontalo, Rabu.
Saat kalimat itu dilontarkan, Adnan sejenak terdiam.
Ia kemudian melanjutkan sambutannya dengan nada bicara yang mulai bergetar.
Sesekali ia mengambil tisu di atas podium, air matanya mulai bercucuran.
Momen ini memantik tepuk tangan meriah dari forum melihat sosok pemimpin mereka yang punya nilai tulus membangun Kota Gorontalo.
Komitmen Adhan Dambea dan Indra Gobel
Adhan - Indra berkomitmen untuk menjadikan Kota Gorontalo sebagai Kota Jasa.
Keduanya ingin mewujudkan masyarakat Kota Gorontalo yang religius, sejahtera dan mandiri.
Sebelumnya, Adhan Dambea berkomitmen memberantas peredaran minuman keras (miras) di Kota Gorontalo.
Dalam acara tasyakuran Pilkada Aman di kediamannya, Adhan akan menindak tegas siapapun penjual miras tanpa pandang bulu.
“Semua kafe atau tempat hiburan silakan beroperasi. Tetapi jika ada yang menjual miras, saya pastikan akan ditutup. Siapa pun pemiliknya, tidak ada toleransi,” ujar Adhan di hadapan ribuan warga Kota Gorontalo, pada Selasa (17/12/2024) malam.
Adhan menyebut semasa periode 2013-2018, Kota Gorontalo bebas dari tempat penjualan miras.
"Selama lima tahun saya menjabat, tidak ada miras di Kota Gorontalo. Bahkan polisi atau tentara yang mencoba melanggar tetap saya tindak. Itu yang akan saya terapkan kembali lima tahun ke depan,” tegasnya.
Eks anggota DPRD Provinsi Gorontalo ini menyebut miras salah satu penyebab utama gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat.
Untuk itu, ia berencana membentuk satuan tugas (satgas) khusus di setiap kelurahan untuk memutus rantai peredaran miras dan narkoba.
"Ini langkah serius untuk melindungi masyarakat kita, khususnya generasi muda dari bahaya ini,” jelasnya.
Semua semata demi menciptakan Kota Gorontalo yang aman dan nyaman bagi masyarakat.
“Saya ingin Kota Gorontalo menjadi tempat di mana masyarakat bisa berjalan dengan aman, bahkan di tengah malam. Ini hanya bisa terwujud jika kita menghilangkan sumber masalah seperti miras,” ujarnya.
Baca juga: 7 Fakta Kasus Kades Hutabohu Gorontalo jadi Calo PPPK, Rustam Pomalingo Dituntut Uang Rp68 Juta
Program Unggulan
Diketahui, Pasangan 'AIR' ini memiliki sejumlah program unggulan, sebagai berikut:
Grand Strategi:
- Peningkatan kemandirian UKM dan Penurunan Angka Kemiskinan
- Peningkatan kualitas dan daya saing SDM berbasis pada pendidikan karakter (Akhlak dan Kompetensi)
- Pengembangan infrastruktur kota yang mantap dan handal
- Menciptakan Birokrasi Pemerintahan Yang Efektif dan Profesional
Program Strategi
- Peningkatan kemandirian UKM dan Penurunan Angka Kemiskinan
- Peningkatan Kualitas dan Daya Saing SDM berbasis pada pendidikan karakter (Akhlak dan Kompetensi)
- Pengembangan Infrastruktur Kota yang Mantap dan Handal
- Pengembangan Wisata Religius
- Menciptakan Birokrasi Pemerintahan Yang Efektif dan Profesional
Profil Adhan Dambea
Adhan Dambea adalah Wali Kota Gorontalo terpilih periode 2025-2030. Adhan Dambea merupakan Wali Kota Gorontalo periode 2008-2013.
Adhan Dambea merupakan pria kelahiran Gorontalo pada 7 Juni 1958, artinya tahun ini ia menginjak 66 tahun.
Ia memiliki istri bernama Salma Ointoe dan satu anaknya.
Anak kandung Abdullah Dambea dan Marini Albakir itu saat ini sedang menjabat sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Gorontalo.
Soal mengawal aspirasi rakyat, Adhan sudah tidak diragukan lagi, pasalnya pria kelahiran Telaga Jaya itu pernah menjadi Anggota DPRD Kota Gorontalo periode 1999-2004.
Lalu, Adhan juga pernah menjadi Ketua DPRD Kota Gorontalo periode 2004-2008.
Adhan semakin dikenal dan disukai Masyarakat Kota Gorontalo.
Hal itu dibuktikan dengan ia pernah menjadi orang nomor 1 di Kota Gorontalo. Adhan menjabat sebagai Wali Kota Gorontalo periode 2008-2013.
Adhan kembali mencalonkan sebagai Wali Kota Gorontalo periode 2013–2018, tetapi gagal setelah Mahkamah Konstitusi memenangkan pasangan Marten Taha dan Budi Doku.
Di dunia organisasi, Adhan juga tidak perlu diragukan lagi, pasalnya tenaga dan pikirannya ia salurkan dalam memperjuangkan hak rakyat.
Adhan pernah menjabat sebagai sekretaris DPD II Angkatan Muda Pembaharuan Indonesia (AMPI) Kota Gorontalo. Lalu, Anggota DPD II KNPI Kota Gorontalo.
Kemudian Adhan juga pernah menjadi sekretaris Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) pada 1985–2009.
Sekretaris SPSI Provinsi Gorontalo, Ketua LSM Yaphara Gorontalo dan Ketua Pengcab Persigo Gorontalo.
Ia juga masuk pada organisasi partai politik, awalnya ia menjadi anggota Partai Golkar Kecamatan Kota Barat periode 1998–2001.
Tak hanya itu, karier politiknya semakin naik, hal itu terbukti ketika Adhan menjadi ketua DPD Partai Golkar Kota Gorontalo periode 2004–2009.
Kemudian Ketua DPD Partai Hanura Provinsi Gorontalo 2015–2018 dan saat ini ia merupakan politisi partai PAN.
Adhan Dambea mengawali pendidikannya di SDN 2 Luwoo pada 1972, lalu masuk STN Telaga 1973 hingga dikeluarkan dari sekolah.
Adhan terus melanjutkan pendidikan hingga pada 1977 ia mengikuti ujian persamaan SMP, kemudian masuk SMA pada 1992 dan ujian Persma.
Adhan terus menimba ilmu, ia masuk Universitas Terbuka 2000, lalu pindah ke Universitas Sam Ratulangi 2007. Ditahun yang sama Adhan mengikuti ujian paket C.
Akhirnya pada 2008, Adhan berhasil menyelesaikan studinya di Universitas Sam Ratulangi.
Selanjutnya adhan masuk Universitas Gajah Mada pada 2010 untuk mengejar pendidikan S2.
Adhan juga pernah tercatat lulus dari perguruan tinggi di Gorontalo yaitu Universitas Ichsan Gorontalo.
Sehingga ia memiliki nama lengkap adalah Adhan Dambea. (*)