TRIBUNGORONTALO.COM - Cek kesehatan gratis ditujukan untuk semua usia mulai dari bayi baru lahir hingga lansia.
Program ini bertujuan untuk mendeteksi berbagai kondisi medis sejak awal, sehingga penanganan bisa dilakukan lebih cepat dan efektif.
Pemeriksaan ini menjadi bagian dari upaya pemerintah dalam meningkatkan kesehatan masyarakat dan mencegah penyakit yang bisa berdampak jangka panjang.
Pemerintah menganggarkan mulai dari Rp 1,6 juta per orang untuk program Cek Kesehatan Gratis (CKG) Ulang Tahun (Ultah).
“Anggarannya bervariasi antara satu orang dengan orang lain. Diperkirakan itu sekitar Rp 1,6 juta sampai Rp 2 juta per orang,” kata Kepala Badan Kebijakan Pembangunan Kesehatan (BKPK) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Asnawi Abdullah di Puskesmas Ciater, Tangerang Selatan, Senin (10/2).
Baca juga: Jadwal Kapal Pelni Sorong - Makassar Februari 2025: KM Gunung Dempo Tanpa Transit
Baca juga: Ramalan Zodiak Aries, Taurus, Gemini Besok Rabu 12 Februari 2025: Kesehatan, Cinta, Karier
Menurut Asnawi, anggaran yang relatif besar per orang itu harus dimanfaatkan dengan baik. “Sayang sekali, jika hadiah ini tidak dimanfaatkan dengan baik oleh sebuah keluarga,” tutur dia.
Perwakilan Kantor Komunikasi Kepresidenan Chacha Annisa menyatakan anggaran CKH tersebut sesuai dengan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) 2025. “Sebenarnya, kalau anggaran itu yang memang lebih punya kapasitas untuk menjawab adalah dari Pak Menkes, tapi yang bisa Kantor Komunikasi Presiden sampaikan bahwa anggaran itu sudah sesuai dengan DIPA 2025,” jelas dia.
Chacha menegaskan anggaran program ini tidak terpengaruh dengan efisien anggaran. Menkes Budi Gunadi Sadikin mengatakan anggaran CKG 2025 telah dialokasikan sebesar Rp 4,7 triliun. “Setiap tahun pasti ada alokasi anggaran. Tahun ini Rp 4,7 triliun,” kata Budi saat meninjau program CKG di Puskesmas Surabaya, Senin.
Anggaran itu, kata Budi, akan digunakan untuk pengadaan fasilitas kesehatan memadai di puskesmas-puskesmas seluruh Indonesia. Seperti alat pemindaian ultrasonografi (USG) dan elektrokardiografi (EKG) untuk pemeriksaan organ jantung.
“Nanti datang alat medis itu. Kita sudah kasih alat USG. Kita akan kasih lagi EKG buat cek jantung, kemudian reagen untuk cek gula darah,” ucapnya.
Baca juga: Kepala Desa Kohod Arsin Diperiksa Terkait Pagar Laut Tangeran Banteng, Dokumen Palsu dan 10 Pengawal
Baca juga: Presiden RI Bicara soal Pemotongan Anggaran, Prabowo: Ada yang Melawan Saya
Budi juga mengatakan CKG ini termasuk kategori program berskala besar di pemerintahan saat ini. Tujuannya agar gerakan hidup sehat bisa memberikan dampak ke masyarakat.
Budi menargetkan 100 juta warga bisa merasakan manfaat CKG sepanjang 2025. Ia berharap seluruh warga bisa merasakan program ini.
“Ini kan targetnya 280 juta warga yang menerima manfaat, menurut saya mungkin saja dalam lima tahun ini full mencapai target 250 juta. Dan untuk tahun 2025 ini kita targetkan dapat mencapai 100 juta lebih,” ujarnya.
Pada hari pertama pelaksanaan program CKG sudah ada 17 ribu jiwa masyarakat yang antusias memeriksakan kesehatan mereka dalam program ini. (kompas/cnn)
Artikel ini telah tayang di BanjarmasinPost.co.id