Fasilitas Publik Gorontalo

Jalan Rusak di Desa Lomaya Gorontalo, Lubang Dalam Picu Kecelakaan, Warga Minta Pemerintah Bertindak

Penulis: Jefry Potabuga
Editor: Wawan Akuba
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Jalan berlubang di Dusun Tiga Desa Lomaya, Kecamatan Bulango Utara, Kabupaten Bone Bolango, Jumat (24/1/2025).

TRIBUNGORONTALO.COM, Gorontalo – Jalan di Desa Lomaya, Dusun Tiga, menjadi ancaman serius bagi keselamatan pengguna jalan.

Lubang besar di jalan utama yang menghubungkan Desa Kopi dan Bendungan Bulango Ulu tersebut sudah lama dikeluhkan warga. Kondisinya semakin memprihatinkan, terutama di musim hujan.

Pantauan TribunGorontalo.com pada Jumat (24/1/2025) menunjukkan lubang yang cukup dalam di salah satu titik jalan tersebut. Pengendara terpaksa mengambil jalur berlawanan untuk menghindarinya.

Namun, langkah itu justru meningkatkan risiko tabrakan, terutama di tikungan jalan yang tidak terlihat jelas oleh pengemudi.

Baca juga: Kapolresta Gorontalo Kota Beber Angka Kriminalitas yang Lebih Tinggi Dibandingkan Kabupaten Lain

Steven M. Giu, warga Desa Kopi, mengungkapkan kekhawatirannya atas kondisi jalan yang semakin berbahaya.

"Meski hanya satu lubang, tapi dalam sekali. Ban motor yang masuk ke situ pasti jatuh. Sudah sering kendaraan terperosok di sini," ujar Steven.

Ia juga menyoroti kebiasaan pengendara yang mengambil jalur kendaraan lain sebagai langkah menghindari lubang tersebut. "Masalahnya, lubang ini dekat tikungan. Kalau ada kendaraan dari arah berlawanan, bisa tabrakan langsung," tuturnya.

Steven menambahkan, situasi semakin parah saat musim hujan. Genangan air menutupi lubang, membuat pengendara yang tidak tahu medan jalan sulit menghindarinya. "Apalagi kalau malam, di sini gelap sekali. Tidak ada penerangan sama sekali," katanya dengan nada prihatin.

Kepala Dusun Tiga Desa Lomaya, Syafrin R. Suma, menjelaskan bahwa kerusakan jalan ini salah satunya disebabkan oleh kendaraan besar yang sering melintas.

Mobil-mobil berat yang keluar-masuk untuk keperluan Bendungan Bulango Ulu dinilai memperparah kondisi jalan.

"Jalan ini sering dilewati mobil-mobil besar, itu yang membuat kerusakan semakin parah. Kami berharap pemerintah dan pihak Bendungan Bulango segera memberikan perhatian terhadap jalan ini," tegas Syafrin.

Kondisi jalan yang buruk sudah memakan korban. Seorang warga Desa Kopi yang enggan disebutkan namanya mengaku bahwa sehari sebelumnya, Kamis (23/1/2025), ada pengendara yang jatuh akibat terperosok di lubang tersebut.

"Kemarin ada yang celaka di situ. Dia jatuh karena ban motor masuk ke lubang," katanya sambil menunjuk lokasi kecelakaan di dekat kiosnya.

Selain lubang yang dalam di titik dekat tikungan, Tribun Gorontalo juga menemukan beberapa titik kerusakan sepanjang jalan menuju Jembatan Pelangi Irigasi. Kondisi ini menyulitkan kendaraan yang melintas, baik roda dua maupun roda empat.

Warga berharap pemerintah daerah segera turun tangan memperbaiki jalan tersebut. Sebagai akses utama menuju Bendungan Bulango Ulu, jalan ini sangat penting untuk menunjang mobilitas warga dan mendukung kegiatan ekonomi di wilayah sekitar.

"Semoga ini jadi perhatian mereka. Kalau dibiarkan terus, risiko kecelakaan akan semakin banyak," tutup Syafrin dengan penuh harap. 

Di tempat lain, warga Desa Mohungo, Kecamatan Tilamuta, Kabupaten Boalemo, Gorontalo, kembali menyuarakan keluhan terkait kondisi jalan rusak di persimpangan Dusun 1.

Jalan ini, yang menjadi akses utama menuju Desa Limbato, telah lama dibiarkan tanpa perbaikan, membuat masyarakat semakin resah.

Nurmaningsih Badu, seorang pengendara motor, mengungkapkan bahwa jalan tersebut terakhir kali diperbaiki pada tahun 2018.

Sejak saat itu, kondisi jalan terus memburuk, hingga dipenuhi lubang-lubang besar yang membahayakan pengguna jalan.

"Setahu saya, jalan ini sudah tidak mendapatkan perbaikan sejak 2018, dan lubang-lubang ini sangat meresahkan," ujar Nurmaningsih kepada TribunGorontalo.com, Sabtu (18/1/2025).

Nurmaningsih bahkan menceritakan pengalaman buruknya ketika motornya mengalami kerusakan akibat terjebak di salah satu lubang.

"Motor saya sempat rusak karena terperosok ke lubang-lubang ini," tambahnya.

Lubang-lubang di jalan tersebut berukuran besar, mencapai dua hingga empat meter per kubik, dengan kedalaman sekitar lima sentimeter.

Kondisi ini semakin parah saat musim hujan, karena lubang-lubang tersebut dipenuhi lumpur, membuat kendaraan sulit melintas dan sering kali terjebak.

"Mana lubangnya berlumpur lagi. Jadi motor sangat sulit untuk melewatinya," keluh Nurmaningsih.(*)