TRIBUNGORONTALO.COM, Gorontalo – Tercatat tiga korban meninggal dunia usai mengunjungi kawasan Wisata Pohe, Kelurahan Pohe, Kecamatan Hulonthalangi, Kota Gorontalo.
Helen Ono, Kasi Pemerintahan Kelurahan Pohe, mengungkapkan deretan korban yang meninggal dunia di kawasan Pantai Pohe.
"Beberapa tahun lalu, ada anak tenggelam," ungkap Helen, saat ditemui TribunGorontalo.com, Selasa (31/12/2024).
Kata Helen, korban bernama Nujrul itu berusia 12 tahun.
Nujrul ditemukan tenggelam di Pantai Pohe.
Korban diketahui sempat berenang bersama teman-temannya.
Tak lama berselang, korban terbawa arus di pantai dan tenggelam.
Kejadian berikutnya diungkapkan oleh Rahman Manggasara, warga Gorontalo yang kerap memancing di kawasan Wisata Pohe.
"Kalau korban yang ini itu laki-laki dewasa, dan sering mancing di sini," ujar Rahman.
Sama seperti Najrul, korban ditemukan meninggal dunia karena tenggelam.
Kasus terbaru adalah penemuan tubuh wanita di wisata Tangga 2000.
Korban bernama Juwita Pantow ini merupakan warga Desa Silian Tiga, Kecamatan Silian Raya, Kabupaten Minahasa Tenggara, Sulawesi Utara.
Menurut informasi dari Polresta Gorontalo Kota, Juwita sebelumnya sempat dilarikan ke RS Bioklinik Gorontalo dalam kondisi masih bernyawa.
Namun ketika ditujuk ke RSUD Aloe Saboe, korban meninggal dunia. Pendarahan di bagian kepala disinyalir menjadi penyebab utamanya.
Baca juga: BREAKING NEWS: Siswa SD Tenggelam di Pantai Minanga Gorontalo Utara, Terseret Ombak saat Mandi
Insiden ini sempat menghebohkan warga sekitar, pada Senin (30/12/2024).
Saat ditemukan, tubuh Juwita berada di antara bebatuan besar.
Siapa Juwita Pantow?
Juwita diketahui pernah bekerja di Weda, Maluku Utara.
Ia ternyata baru dua hari berada di Gorontalo.
Juwita diduga datang berlibur natal dan tahun baru.
Namun nahas dirinya justru ditemukan dalam kondisi sekarat di kawasan wisata Tangga 2000, Kelurahan Pohe, Kecamatan Hulonthalangi, Kota Gorontalo.
Juwita sempat dilarikan ke RS Bioklinik Gorontalo sebelum akhirnya dirujuk ke RSUD Aloei Saboe Gorontalo.
Kondisi pendarahan di bagian kepala diduga kuat akibat benturan keras. Wajah Juwita dipenuhi luka lebam.
Nyawa Juwita pun tidak tertolong. Ia menghembuskan napas terakhirnya di rumah sakit.