TRIBUNGORONTALO.COM, Tibawa – Pihak kepolisian mengungkap penyebab kematian Haris Nisabu (47), warga Desa Isimu Raya, Kecamatan Tibawa, Kabupaten Gorontalo.
Haris diduga sengaja dibunuh oleh temannya, YP (28) pada Kamis (12/12/2024).
Berdasarkan pengakuan YP, Haris sempat mengajaknya berhubungan badan.
Kepada polisi, ia mengaku sakit hati karena dipaksa untuk memenuhi hasrat korban.
YP akhirnya menghabisi nyawa Haris menggunakan batu.
Pengakuan YP ini diperkuat bukti ditemukannya batu yang terdapat bercak darah di tempat kejadian perkara (TKP).
"Salah satu bukti yang kami temukan adalah sebuah batu dengan bercak darah yang berada di dekat korban," ujar Kasat Reskrim Polres Gorontalo, Iptu Faisal Ariyoga Harianja, Jumat (13/12/2024).
Baca juga: Detik-detik Polisi Gerebek Rumah Warga Kota Gorontalo, Sita 108 Kardus Miras
Iptu Faisal menyebut tim Identification System (Inafis) Polres Gorontalo menemukan luka pada wajah Haris.
"Kami telah mengevakuasi jenazah dan mengumpulkan sejumlah barang bukti di lokasi kejadian. Selain itu, kami juga meminta keterangan dari warga sekitar untuk mendukung proses penyelidikan," bebernya.
Adapun YP kini terancam hukuman 15 tahun penjara. Ia dijerat pasal 338 KUHP.
Diberitakan sebelumnya, warga Isimu Raya digegerkan penemuan mayat di depan sekolah dasar.
Warga setempat langsung melaporkan penemuan itu ke Polres Gorontalo.
Satuan Reserse Kriminal (Sat Reskrim) Polres Gorontalo melalui Unit Indonesia Automatic Fingerprint Identification System (Inafis), langsung melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).
Polres Gorontalo pun berhasil mengungkap identitas mayat tersebut.
Ia adalah Haris Nisabu (47), warga Desa Isimu Raya, Kecamatan Tibawa, Kabupaten Gorontalo, Provinsi Gorontalo.
Haris diduga menjadi korban pembunuhan.
Polres Gorontalo kini telah mengamankan terduga pelaku untuk proses penyelidikan lebih lanjut.
KASUS LAIN: Penemuan mayat lansia di kebun
Peristiwa penemuan mayat juga sempat terjadi di Kabupaten Gorontalo beberapa waktu lalu.
Seorang wanita lanjut usia (lansia) ditemukan tak bernyawa di kebun di Kelurahan Bulota, Kecamatan Limboto pada Selasa (10/12/2024).
Informasi dihimpun TribunGorontalo.com, identitas lansia tersebut bernama Raina Tuna (60).
Penemuan jasad berawal dari kecurigaan salah satu cucu korban, Acun.
Menurut Acun, ia tak melihat sendal milik neneknya di rumah.
Ia pun berpikir bahwa sang nenek sedang keluar rumah.
Acun langsung memprediksi neneknya itu berada di kebun. Ia pun menyusulnya.
Namun betapa terkejutnya ia kala menemukan Nenek Raina terbaring di bawah pohon kelapa.
Nenek Rain ditemukan meninggal dunia.
Sementara itu, salah satu tetangga korban bernama Yusuf mengatakan bahwa dirinya sempat melihat Nenek Raina pada Senin (9/12/2024) sore.
Namun Yusuf tak menyangka itu pertemuan terakhirnya dengan Babu Ina (sapaan Raina).
"Mereka sangka babu Ina sedang berada di rumah anaknya di Talumelito," ujarnya.
Pihak keluarga pun tak sempat mencari keberadaan Raina.
"Jadi, pihak keluarga tidak terlalu mencari, karena biasanya Babu Ina ini sering ke rumah anaknya," jelasnya.
Adapun penyebab kematian, belum diketahui pasti.
Namun Yusuf menduga Raina meninggal dunia saat hendak mengambil daun kelapa sebagai bahan ketupat.
"Yang pastinya daun kelapa ini yang bersangkutan akan buat ketupat untuk dijual," pungkasnya.
Jangan Ketinggalan Berita Peristiwa Terkini, Yuk Ikuti Halaman Facebook Tribun Gorontalo