Listrik Padam di Gorontalo

Akibat Listrik Padam di Sulawesi Utara-Gorontalo, Penjual BBM Non-Subsidi Laku Keras, UMKM Merugi

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Jalanan di Sulawesi Utara yang gelap gulita karena listrik padam. Hanya ada penerangan dari kendaraan bermotor

"Rp 25 ribu satu botol," ujarnya.

Reyhan pun berjualan di alamat yang sama seperti Abdur, tapi berjarak sekira 500 meter dari tempatnya Abdur.

Tak hanya Reyhan, ada beberapa pedagang bensin lainnya yang sengaja mencari keuntungan lebih.

Mereka juga menaikkan harga hingga Rp 25 ribu per liter.

"Sebelumnya Pertalite kita jual Rp 12 ribu per liter. Karena langka jadi kita jual Rp 25 ribu," ujar seorang penjual bensin di Manado, Sulawesi Utara bernama Robby, Kamis (12/12/2024).

Warga berburu bensin sejak Rabu malam hingga Kamis pagi, akibat pemadaman listrik juga, pertamina pada tutup.

"Bensin saja juga sudah habis sejak pagi dan memang di Tuminting habis. Kalau ada pasti dijual mahal," jelas Robby.

Robby juga menyebut, mereka juga belum bisa membeli Pertalite di SPBU untuk sementara waktu.

"Di SPBU belum bisa beroperasi karena listrik masih padam," tuturnya.

Keuntungan bagi penjual BBM non-subsidi terbilang cukup dengan situasi ini.

Selain itu, Sri Muthaini Pakaya, salah satu pedagang sembako di Gorontalo juga merasakan keuntungan yang sama.

Wanita yang akrab disapa Ma Mut ini tak hanya menjual bahan masakan, tetapi juga lilin.

Kata Ma Mut, ia bahkan harus bolak balik supermarket demi menyetok lilin untuk para pembeli.

"Saya harus bolak-balik," ujarnya.

Lilin yang dijual seharga Rp 2500 ini laku keras dalam semalam. Bahkan di pagi hingga siang hari esoknya, Kamis (12/12/2024) masih ada masyarakat yang membeli.

Halaman
123