Ekonomi Kreatif Gorontalo

Tanggidaa Group Gorontalo Olah Sampah jadi Bahan Bakar Pengganti Minyak Tanah hingga Kerajinan

Penulis: Herjianto Tangahu
Editor: Fadri Kidjab
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

CEO Tanggidaa Group, Jamaludin Kadir, menjelaskan peran Tanggidaa Group dalam Peekaboo Festival, Minggu (8/12/2024).

TRIBUNGORONTALO.COM, Gorontalo – Komunitas lingkungan di Kota Gorontalo, Tanggidaa Group, gemar mengolah sampah.

Anggota Tanggidaa Group ini mendatangi tempat perhelatan konser untuk mengumpulkan sampah.

Mereka kerap berkolaborasi dengan panitia penyelenggara.

Beberapa waktu lalu, Tanggidaa Group bekerja sama dengan Peekaboo dalam konser Tiara Andini dan Parade Hujan pada Minggu (8/12/2024).

"Ini festival melibatkan kami Tanggidaa Group untuk mengolah sampah," ujar Jamaludin Kadir, CEO Tanggidaa Group, Minggu (8/12/2024) malam.

Tugas utama mereka adalah memungut seluruh sampah berserakan di kawasan festival.

Baca juga: Viral Pedagang di TPI Gorontalo Jual Ikan yang Diduga Hiu Karang Abu-abu, Jenis Spesies Dilindungi?

Setelah terkumpul, pihaknya akan menggunakan gensenerator untuk mengolah sampah-sampah plastik.

"Hasilnya nanti akan jadi satu kerajinan yang bisa dilihat langsung seperti papan plastik dan lainnya," bebernya.

Selain itu, sampah-sampah yang ada akan diolah menjadi bahan bakar pengganti minyak tanah.

Jamal menuturkan, pihaknya menargetkan tidak ada sampah yang masuk ke tempat pembuangan akhir (TPA) Talumelito. 

Karena sejak hari pertama konser, Tanggidaa Group mulai beraksi.

Sekitar 50 kilogram sampah yang terkumpul selama dua hari festival.

"Hari pertama kita kumpul 20 karung, dan sudah ada produksi bahan bakar dari sampah sekitar lima liter," ungkapnya. 

Menurut Jamal, selain menghadirkan hiburan bagi masyarakat, konser harusnya juga menjadi momentum kampanye lingkungan. 

Public Relation Peekaboo Festival, Suleman Momiyo, menyebut kerja sama dengan Tanggidaa Group sudah direncanakan sejak awal. 

"Selain festival musik ramah anak, kita juga bertujuan agar ramah lingkungan," ujar Jamal.

"Kami juga sudah menyediakan refill (isi ulang) air minum di pintu masuk, pengujung dilarang membawa air kemasan. Jadi cukup bawa tumbler saja," tutupnya.



Jangan Ketinggalan Berita Peristiwa Terkini, Yuk Ikuti Halaman Facebook Tribun Gorontalo