Berita Gorontalo

Gedung GOR Nani Wartabone Kota Gorontalo Punya Tarif Sewa Tinggi, Tapi Fasilitas Tak Mendukung

Penulis: Herjianto Tangahu
Editor: Wawan Akuba
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gedung Gelora Nani Wartabone, Kota Gorontalo, Jalan Achmad Nadjamuddin, Kelurahan Limba U II, Kecamatan Kota Selatan, Kota Gorontalo.

TRIBUNGORONTALO.COM, Gorontalo - Gelanggang Olahraga (GOR) Nani Wartabone di Kota Gorontalo kini menghadapi situasi yang memprihatinkan.

Bangunan yang berada di kawasan Stadion Merdeka itu jarang digunakan, dengan fasilitas yang semakin tidak terawat.

Kondisinya yang tak lagi prima membuat GOR ini sulit menarik minat penyewa.

Menurut Gito Mursidah, Kepala Bidang Olahraga Dinas Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga Kota Gorontalo, bangunan GOR ini sebenarnya masih memiliki konstruksi yang kuat.

Hal ini berdasarkan hasil survei dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

"Kementerian PUPR survei, dan ternyata konstruksinya masih bagus, masih kuat," ungkap Gito, Selasa (19/11/2024).

Sayangnya, meski membutuhkan perbaikan, GOR Nani Wartabone tidak masuk dalam prioritas pembangunan pemerintah untuk tahun 2025.

Tanpa subsidi atau bantuan dari pemerintah pusat, perbaikan besar-besaran sulit dilakukan dengan hanya mengandalkan anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD).

"Kondisinya memang memprihatinkan, terutama di bagian kamar mandi, toilet, dan atap yang sudah rusak. Namun, anggarannya belum tersedia," ujar Gito.

Ia berharap bangunan tersebut bisa segera direnovasi agar kembali menarik bagi masyarakat, terutama yang ingin berolahraga.

Tarif Sewa Tinggi, Pemanfaatan Minim

Meskipun GOR ini masih digunakan untuk beberapa kegiatan olahraga dan kejuaraan nasional (Kejurnas), jumlah penyewa gedung sangat minim.

Berdasarkan Peraturan Daerah (Perda) Nomor 1 Tahun 2024, tarif sewa gedung ditetapkan sebesar Rp 100 ribu per jam atau Rp 2,5 juta untuk penggunaan satu hari penuh.

Halaman GOR juga disewakan dengan tarif Rp 2.000 per meter persegi per hari.

Namun, tingginya tarif ini tampaknya tidak sebanding dengan kondisi fasilitas yang ditawarkan.

"Kadang dalam satu bulan tidak ada kegiatan sama sekali di gedung ini," ungkap Gito.

GOR Nani Wartabone berada di Jalan Achmad Nadjamuddin, Kelurahan Limba U II, Kota Gorontalo.

Sayangnya, fasilitas penting seperti kamar mandi, toilet, dan atap gedung kini sudah tidak layak pakai.

Kondisi ini turut berkontribusi pada minimnya pemanfaatan GOR oleh masyarakat maupun penyelenggara acara.

Gito menegaskan pentingnya rehabilitasi untuk mengembalikan fungsi optimal GOR tersebut.

Kata dia, jika direhab, kemungkinan masyarakat dapat lebih nyaman menikmati fasilitas olahraga.

Namun, tanpa komitmen dari pemerintah pusat atau alokasi dana tambahan, harapan untuk perbaikan GOR Nani Wartabone masih tampak jauh dari kenyataan.

Bangunan ini pun perlahan kehilangan pamornya sebagai salah satu fasilitas olahraga penting di Kota Gorontalo. (Jian/*)