TRIBUNGORONTALO.COM-Wanita lanjut usia yang dikenal bisa di kampungnya dibunuh tetangganya, karena dendam merasa digosipkan menggunakan bahasa isyarat.
Siti Fatimah (55) yang dikenal bisu di kampungnya di Kabupaten Lampung Utara, Lampung, dibunuh tetangganya, Mulkan Toto (32). Pelaku menuding korban sering menjadikannya bahan gosip.
Kepala Bidang (Kabid) Humas Polda Lampung Komisaris Besar (Kombes) Umi Fadillah mengatakan, pembunuhan terjadi pada Sabtu (16/11/2024) sekitar pukul 02.00 WIB.
Pada hari kejadian, pelaku datang ke rumah korban. Lalu tanpa basa-basi, pelaku langsung menghujamkan pisau ke leher dan wajah korban yang berprofesi sebagai tukang pijat.
Baca juga: Viral! Aksi Pria Berjaket Ojek Online Lakukan Aksi Pelecehan Terhadap Wanita di Bogor, Jawa Barat
"Korban tewas dan baru ditemukan oleh tetangganya yang sedang lewat pada pagi hari. Korban tergeletak di teras rumahnya bersimbah darah," kata Umi di Mapolda Lampung, Senin (18/11/2024).
Polisi melakukan penyelidikan hingga menangkap pelaku di hari yang sama. Saat diperiksa, Mulkan mengaku membunuh korban karena merasa sakit hati sering dijadikan bahan gosip.
Meski bisu, korban diduga oleh pelaku sering bergosip dengan warga kampung menggunakan bahasa isyarat.
"Pelaku dibicarakan sebagai orang yang sering berbuat onar dan mabuk-mabukan. Sehingga pelaku sakit hati dan merencanakan pembunuhan itu," kata Umi.
Mulkan telah dijadikan tersangka dan dijerat Pasal 338 KUHP.
Berita Serupa Bacok Teman karena Utang
Di Kalimantan Selatan, kasus penganiayaan mengerikan terjadi di Banjarmasin Selatan pada Minggu (10/11/2024) pagi.
Seorang pria bernama Effendi (41) menderita luka-luka serius setelah dibacok oleh temannya sendiri, Safwan Jamil (47), lantaran perselisihan utang sebesar Rp5 juta.
Kejadian ini berlangsung di Jalan Bumi Lingkar Basirih, dekat SMPN 11 Banjarmasin, Kelurahan Basirih Selatan, Kecamatan Banjarmasin Selatan.
Kejadian bermula ketika Effendi yang merupakan seorang juru parkir sedang berbincang dengan seorang teman, Doni Ariadi, di lokasi kejadian.
Tiba-tiba, Safwan muncul dengan membawa parang yang telah terhunus, tanpa basa-basi langsung menebaskan senjata tajam tersebut ke arah Effendi.