TRIBUNGORONTALO.COM, Gorontalo -- Begini nasib sopir truk yang diduga menjadi biang kerok dalam kecelakaan maut di Tol Cipularang KM 92.
Sopir truk ini diketahui dalam posisi sendirian ketika melintas di Tol Cipularang tanpa ditemani seorang kernet.
Kecelakaan beruntun ini melibatkan 17 kendaraan lainnya dan mengakibatkan 28 orang yang menjadi korban
Baik itu anak-anak hingga orang dewasa terlibat dalam kecelakaan ini.
Dari 28 orang yang menjadi korban, satu orang tewas, 3 orang mengalami luka berat dan 24 korban lainnya mengalami luka ringan.
Tabrakan itu melibatkan belasan kendaraan dan terjadi saat kondisi cuaca diguyur hujan.
Inilah update atau fakta-fakta kecelakaan maut di Tol Cipularang, termasuk nasib sang sopir truk.
Proses evakuasi di tengah hujan
Proses evakuasi korban dan kendaraan yang terlibat dalam kecelakaan Tol Cipularang dilakukan sejak Senin petang hingga malam hari.
Tim gabungan dari Basarnas, polisi hingga Jasa Marga saling bekerja sama melakukan evakuasi.
Kepala Kantor SAR Bandung Heri Marantika mengataka, operasi penyelamatan sempat terkendala hujan yang terus turun.
"Tantangannya pertama kondisi cuaca masih hujan, yang kedua jarak pandang, apalagi ini malam ya, penerangannya pasti terbatas, dan yang terakhir adalah akses jalan raya yang padat," kata dia, Senin.
Terpisah, Kapolres Purwakarta AKBP Lilik Ardiansyah menambahkan, cukup sulit untuk mengevakuasi, lantaran ada beberapa korban yang terjepit dan posisi kendaraan menumpuk.
"Petugas berusaha secepat mungkin untuk mengevakuasi korban dan membuka jalur agar lalu lintas dapat kembali normal sebab arus lalu lintas cukup padat," ujarnya, Senin.
Jumlah kendaraan yang terlibat