TRIBUNGORONTALO.COM, Gorontalo - Warga Desa Huangobotu menuding banjir bandang yang terjadi di wilayah ini Senin sore (21/10/2024), dipicu oleh Galian C.
Sebagai informasi, Galian C yang dimaksud dikelola oleh sebuah perusahaan dengan posisi tepat berada di pegunungan di atas Desa Huangobotu.
Karena itu, tidak heran warga di Kecamatan Kabilan Bone, Bone Bolango, Gorontalo itu, menyalahkan aktivitas pertambangan pasir tersebut.
Perlu diketahui, bahwa banjir bandang yang terjadi baru-baru ini adalah yang kedua kalinya melanda Desa Huangobotu.
Namun warga mengklaim bahwa kali ini merupakan yang terparah.
Suganda Rahman, seorang tokoh masyarakat setempat, mengungkapkan bahwa kerusakan di hulu akibat aktivitas galian C telah membuat gunung di atas desa gundul, menyebabkan bebatuan dan air hujan meluap ke pemukiman.
"Dampaknya banjir ini dari atas, dari galian C, karena gunung di atas sudah rusak, jadi materialnya terbawa sampai ke sini," ungkap Suganda dalam wawancara eksklusif dengan TribunGorontalo.com pada Selasa (22/10/2024) dini hari.
Senada dengan Suganda, Ismail Harun, warga setempat, juga membenarkan bahwa banjir yang terjadi kali ini berbeda dari sebelumnya.
Menurutnya, banjir kali ini membawa material seperti batu dan pohon yang terseret arus, sesuatu yang tidak terjadi pada banjir sebelumnya.
"Dulu pernah banjir, tapi hanya air saja. Sekarang parah sekali, material batu dan pohon terbawa sampai ke desa," ujarnya.
Warga Desa Huangobotu menyebutkan bahwa aktivitas galian C yang dilakukan oleh sebuah perusahaan tambang, berjarak sekitar satu kilometer dari pemukiman mereka, adalah dalang di balik bencana ini.
Kerusakan pada gunung akibat penambangan ini telah memperparah risiko banjir bandang.
"Gunung di atas sudah rusak karena perusahaan galian C. Jadi, banjir bandang ini membawa banyak bebatuan dari atas," keluh warga lainnya, seraya menunjukkan tumpukan batu yang terbawa arus banjir.
Dalam aksi protes sebelumnya, puluhan warga Desa Huangobotu sempat melakukan demo dan memblokade akses jalan menuju lokasi tambang untuk menuntut janji pihak perusahaan yang hingga kini belum terealisasi.
Warga menyebut bahwa perusahaan tambang tersebut, pernah menjanjikan pembangunan tanggul sebagai upaya pencegahan banjir. Namun, enam tahun berlalu, janji tersebut tidak pernah ditepati.
“Tutup perusahaan galian C!” teriak sejumlah ibu-ibu yang turut bergabung dalam aksi protes, mengungkapkan kekesalan mereka terhadap perusahaan yang dianggap menyebabkan keresahan dan kekhawatiran warga setiap kali hujan turun.
50 Rumah Terdampak
Sedikitnya 50 rumah warga Desa Huangobotu, Kecamatan Kabila Bone, Kabupaten Bone Bolango, terdampak banjir bandang, Senin malam (21/10/2024).
Informasi yang dirangkum TribunGorontalo.com di lokasi, 50 rumah itu berada di Dusun I Inengo Barat.
Kejadian ini terjadi sekitar pukul 08.00 malam tadi, setelah hujan deras mengguyur desa.
Bahkan gara-gara banjir ini, akses jalan lumpuh dan listrik padam total.
“Sementara ini, ada sedikitnya 50 rumah yang terdampak material banjir bandang,” ungkap Kepala Desa Huangobotu, Sukardi Rahman.
Ia menambahkan bahwa banyak warga kini terpaksa membersihkan sisa-sisa material yang menghalangi jalan masuk ke rumah mereka.
Salah satu warga, Ismail Harun, berbagi pengalamannya terkait bencana ini.
Ia menjelaskan bahwa meskipun sebelumnya desa ini pernah mengalami banjir, situasinya tidak pernah separah yang terjadi saat ini.
"Dulu pernah banjir, tapi hanya air. Tapi kali ini sudah parah, dengan material, bahkan pohon terbawa," ujarnya.(*)