Kesehatan

5 Makanan yang Dapat Menimbulkan Kanker Apabila Dikonsumsi Jangka Panjang

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

makanan olahan daging dapat memicu timbulnya kanker

Makanan olahan, termasuk makanan ringan, makanan ringan kemasan, dan makanan cepat saji, sering kali mengandung lemak tidak sehat, karbohidrat olahan, natrium, dan bahan tambahan buatan dalam jumlah tinggi.

Konsumsi rutin makanan-makanan ini telah dikaitkan dengan obesitas, resistensi insulin, dan peradangan kronis, yang semuanya merupakan faktor risiko kanker.

Selain itu, beberapa makanan olahan mungkin mengandung akrilamida, zat karsinogen potensial yang terbentuk selama proses memasak dengan suhu tinggi seperti menggoreng atau memanggang.

Konsumsi alkohol yang tinggi

Konsumsi alkohol berlebihan merupakan faktor risiko beberapa jenis kanker, termasuk kanker payudara, hati, kolorektum, kerongkongan, dan mulut.

Alkohol dimetabolisme di dalam tubuh menjadi asetaldehida, suatu karsinogen yang diketahui dapat merusak DNA dan mengganggu mekanisme perbaikan sel.

Konsumsi alkohol kronis juga berkontribusi terhadap peradangan, stres oksidatif, dan perubahan kadar hormon, yang semuanya dapat mendorong perkembangan dan perkembangan kanker.

Makanan tinggi garam

Asupan garam yang tinggi, yang sering dikaitkan dengan konsumsi makanan yang diasamkan dan diawetkan, telah dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker perut.

Makanan yang diawetkan dengan garam dapat merusak lapisan lambung dan meningkatkan produksi asam lambung, sehingga berpotensi menyebabkan peradangan dan pembentukan lesi kanker.

Selain itu, garam dapat berinteraksi dengan senyawa tertentu dalam makanan membentuk senyawa N-nitroso, yang dikenal sebagai karsinogen.

Kurang konsumsi buah dan sayur

Buah-buahan dan sayuran kaya akan vitamin, mineral, antioksidan, dan serat makanan esensial, yang semuanya berperan penting dalam menjaga kesehatan dan mengurangi risiko kanker.

Pola makan yang kurang buah-buahan dan sayur-sayuran menghilangkan nutrisi pelindung dan antioksidan yang membantu melawan stres oksidatif dan peradangan, yang keduanya berimplikasi pada perkembangan kanker.

Selain itu, serat makanan yang ditemukan dalam makanan nabati meningkatkan kesehatan pencernaan dan membantu mengatur kadar hormon, yang dapat mempengaruhi risiko kanker.

Halaman
123