Longsor Tambang Emas Suwawa

Update Korban Tewas Akibat Longsor Tambang Suwawa Gorontalo, Jumat 12 Juli 2024 Pukul 17.00 Wita

Penulis: Herjianto Tangahu
Editor: Fadri Kidjab
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Jasad korban longsor tambang Suwawa dibawa menuju Posko Induk Tim SAR Gorontalo, Selasa (9/7/2024).

TRIBUNGORONTALO.COM, Gorontalo – Update korban longsor tambang emas Suwawa, Desa Tulabolo, Kecamatan Suwawa Timur, Kabupaten Bone Bolango, Jumat (12/7/2024) pukul 17.00 Wita.

Korban meninggal dunia (tewas) akibat longsor kini bertambah. Satu kantong mayat ditemukan di titik bor (tibor) 18 pada Kamis (12/7/2024).

"Namun kemarin, yang nampak baru bagian kepala," ujar Hamid Dunggio Koordinator Lapangan Staf Operasi Korem.

Kondisi cuaca menjadi penyebab jenazah tersebut belum bisa dievakuasi.

Namun saat ini, jenazah sudah siap dijemput menuju rumah sakit.

"Tadi sudah mau koordinasi dengan tim di atas, cuma jaringan terputus," bebernya.

Jenazah itu, kata Hamid, akan segera dilakukan evakuasi menuju RS Bhayangkara Gorontalo.

Ia menuturkan, tibor 18 menurut pengakuan sejumlah penambang, menjadi lokasi terbanyak penambangnya.

"Namun hingga saat ini, baru dua jenazah dari tibor itu yg bisa ditemukan," ungkapnya.

Sebagai informasi, TNI mengerahkan sedikitnya 185 personel dalam tim pencarian korban longsor.

40 personel saat ini tengah melakukan pencarian, tersebar di sejumlah lokasi.

"Hari ini rencana 30 personel akan kita kerahkan," tutupnya.

Diketahui longsor terjadi di area tambang emas ilegal pada Sabtu (6/7/2024) malam hingga Minggu (7/7/2024) dini hari Wita.

Lokasi kejadian berada di Desa Tulabolo, Kecamatan Suwawa Timur, Kabupaten Bone Bolango. Berjarak sekira 50 kilometer dari ibu kota Provinsi Gorontalo.

Kepala Desa Tulabolo, Kambang Maku, mengatakan, longsor diawali banjir akibat hujan dengan intensitas tinggi yang mengguyur desa tersebut.

Halaman
1234