"Dan dalam kondisi duduk di bawah, korban pun langsung disiram menggunakan bensin yang sudah disiapkan oleh terduga pelaku di sekujur tubuhnya dan korban hanya diam saja," jelas Daniel.
Lantas, terduga pelaku menyalakan korek dan membakar tisu yang dipegang menggunakan tangan kanan.
Namun, api yang membakar tisu itu menyambar tangan FN dan menjalar ke tubuh RDW.
Korban pun berteriak meminta tolong.
Korban berusaha menyelamatkan diri ke luar, namun tak bisa karena terhalang mobil dan tangannya terborgol ke tangga lipat.
Seorang saksi, Bripka Alvian, yang mendengar teriakan itu langsung masuk dan mencoba memadamkan api.
Direktur RSUD Wahidin dr Sulaiman Rosyid mengatakan, kondisi korban disebutnya tidak mau stabil. Karena kondisi tersebut, dokter tidak berani merujuk korban ke RS lain yang lebih lengkap fasilitas penangananya karena rawan mengalami risiko yang besar selama perjalanan.
"Iya tadinya mau kesana (dirujuk ke RSUD dr Soetomo Surabaya) tapi kondisinya gak mau stabil, gak bisa dirujuk karena kondisinya juga butuh peralatan khusus sehingga dijalan pun resikonya besar sekali," katanya.
Briptu FN membakar suaminya sendiri di garasi Aspol Mojokerto di Jl. Pahlawan Kel. Miji, Kec. Kranggan, Kota Mojokerto setelah keduanya terlibat cekcok hebat.
"Untuk (motif) pelaku masih kita dalami dan kita juga lakukan pemeriksaan bersama Ditreskrimum dan Bid. Propam Polda Jatim," kata AKBP Daniel di Mapolres Mojokerto Kota, Sabtu (8/6/2024) malam.
Berdasarkan keterangan awal, kejadian ini diduga dipicu konflik rumah tangga.
"Untuk kronologi awal masih kita lakukan pemeriksaan. Yang penting (diketahui), ini adalah konflik dalam keluarga dan kebetulan adalah keduanya anggota Polri," kata Daniel.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Kronologi Polwan Bakar Suami Seorang Polisi di Mojokerto, Motif Masih Diselidiki