Berita Nasional

Hanya Karena Hal Sepele, Siswa SMP Ini Tega Aniaya Temannya hingga Tewas

Editor: Rafiqatul Hinelo
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi - Penganiayaan teman

TRIBUNGORONTALO.COM - Terjadi penganiayaan di SMPN 2 Kota Batu, Jawa Timur, menelan satu korban jiwa.

Melansir Tribunnews.com, penganiayaan ini rupanya dieksekusi dengan terencana.

Korban merupakan siswa kelas 7 SMPN 2 Kota Batu, berinisial RKW (12)

Terdapat lima pelaku dalam penganiayaan ini.

Masing-masing berinisial MA (13), KA (13), AS (13), MI (15) dan KB (13).

Kelimanya telah diamankan Polres Batu.

Rumah duka siswa SMP meninggal diduga meninggal dikeroyok, di Jalan Bromo, Kelurahan Sisir, Kecamatan/Kota Batu, Jatim, Jumat (31/5/2024).

Sebagian dari mereka merupakan teman satu sekolah korban, sebagian lainnya hanya teman satu desa. 

Satu dari lima pelaku itu menyebutkan bahwa motif penganiayaan dilakukan karena korban tak mengindahkan permintaan pelaku MA.

Pelaku MA meminta korban untuk mencetak tugas kelompok, tapi korban atau RKW menolak.

Akhirnya, MA meminta teman-temannya menghajar korban, pada Rabu (29/5/2024).

Korban sempat dilarikan ke rumah sakit, tapi nyawanya tak tertolong.

Nenek korban, Tutik, mengatakan MA sudah dua kali menganiaya cucunya.

“Sebelumnya waktu baru masuk SMP itu sudah pernah dipukul juga. Terus saya kasih tahu cucu saya agar tidak bermain dan berteman dengan dia (MA) karena nakal, daripada saya usir."

"Setelah dikasih tahu, si MA ini sudah tidak pernah ke sini,” ungkapnya, Jumat (31/5/2024), dikutip dari SuryaMalang.com.

MA merupakan teman sekelas korban yang rumahnya cukup dekat dengan rumah korban.

Meski tinggal di desa yang sama, korban baru mengenal MA saat duduk di bangku SMP.

“Rumahnya dekat sini tapi tidak berteman akrab. Hanya biasa saja. Temenan baru SMP itu,” lanjutnya.

Sementara itu, teman korban, M (12), mengatakan MA merupakan siswa yang sering mengajak berkelahi siswa lain.

Sifat MA tempramen dan menganggap dirinya jagoan di sekolah.

“Kalau sama MA, saya tidak begitu kenal cuma tahu saja, anaknya memang tempramen, sering berantem dan suka nantang-nantang teman-teman yang lain,” ucapnya.

Detik-detik Penganiayaan

Kapolres Batu, AKBP Oskar Syamsuddin, mengatakan kasus penganiayaan dilakukan pada Rabu (29/5/2024) dan korban tewas setelah menjalani perawatan di rumah sakit pada Jumat (31/5/2024).

AKBP Oskar Syamsuddin, mengatakan kasus penganiayaan berawal ketika korban dijemput KA menggunakan sepeda motor dan diantar menuju rumah MA.

"Lalu korban diajak ke Jl Cempaka. Sampai di lokasi, ternyata ada MI, KB, dan AS. Selanjutnya korban diturunkan oleh MA dan diajak berkelahi," tuturnya, Sabtu (1/6/2024), dikutip dari SuryaMalang.com.

Korban memilih untuk tidak melawan lantaran 5 pelaku memukulinya secara bergantian.

"MA sempat menyeret korban. Setelah melakukan kekerasan, korban diantar pulang oleh KA dan AS namun hanya sampai pom bensin di Jalan Lahor, Kota Batu. Korban ditinggal oleh KA dan AS," sambungnya.

Selain melakukan penganiayaan, para pelaku juga merekam aksi kekerasan tersebut.

Setiba di rumah, korban merasa kesakitan namun tak menceritakan kasus penganiayaan ke orang tua.

Korban dilarikan ke RS Hasta Brata Batu pada Jumat (31/5/2024) pukul 07.00 WIB dan dinyatakan meninggal pukul 10.00 WIB.

AKBP Oskar Syamsuddin, menjelaskan korban meninggal karena mengalami retak pada bagian batok kepala kiri sehingga mengalami pendarahan.

"Untuk penanganannya, karena berhubungan pada anak, berbeda dengan orang dewasa. Waktunya juga dipercepat yakni 15 hari."

"Kami tetap koordinasi dengan kejaksaan sehingga dalam prosesnya segera dilengkapi. Berkas akan kami kirim Senin untuk tahap pertama," ujarnya.

Kata Saudara Kembar Korban

Sementara itu, saudara kembar korban, R, menyatakan para pelaku ada yang satu sekolah dan ada yang dari sekolah lain.

Korban sempat becerita mengalami penganiayaan, namun R tak menyangka RK meninggal.

“Pulang-pulang dia lapor ke saya cerita kalau dia habis dipukuli A dan saudaranya,” tuturnya.

Setiba di rumah sakit, korban dinyatakan meninggal sebelum menjalai operasi.

“Jam setengah 7 pagi di merintih sakit sama ibu dan dibawa ke rumah sakit. Pas di rumah sakit tidak tahu gimana ceritanya jam setengah 11 siang mendapat kabar saudara saya sudah gak ada,” terangnya.

R menambahkan para pelaku merekam aksi pengeroyokan, bahkan saat korban tak berdaya.

“Dipukul dan ditendang. Dibagian kepala, dada, kaki dan punggung. Ada videonya juga. Yang memvideo itu teman-teman A, tidak melerai malah memvideo,” pungkasnya.

 

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Sosok MA, Siswa SMP di Batu Pelaku Penganiayaan Teman, Korban Tewas saat Dirawat di RS.
Penulis: Faisal Mohay
Editor: Garudea Prabawati