Travel

Terminal Dungingi Gorontalo Sepi Selepas Mudik Lebaran, PO Ilegal Jadi Biang Kerok?

Penulis: Fernandes Siallagan
Editor: Wawan Akuba
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Suasana Terminal Tipe A, Dungingi, Kota Gorontalo.

TRIBUNGORONTALO.COM, Gorontalo -- Terminal Tipe A Dungingi yang sempat ramai dipadati pemudik Lebaran kini kembali sepi.

Lonjakan penumpang yang mencapai 300 orang per hari saat mudik, kini turun drastis hingga tak sampai sepuluh orang per hari.

Hal itu diungkapkan langsung oleh Fandy Pontoh (55), Operator PO Hasanah. Ia menjelaskan sejak Senin (22/4/2024) penumpang di bus milik perusahaanya tidak sampai sepuluh orang.

Bahkan menurutnya suasana di terminal itu sudah bukan seperti terminal pada umumnya.

Baca juga: Ganjar Sebut Takkan Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran Pasangan Capres-Cawapres Terpilih 2024

Sebab petugas yang ada diterminal lebih banyak daripada penumpang itu sendiri.

"Mangkanya engga produktif lagi ini, dan ini merosot dari tahun ke tahun," ucap Fandy kepada TribunGorontalo.com, Rabu (24/4/2024).

Fandy menduga alasan menurunnya penumpang di terminal adalah PO ilegal di luar terminal.

Karena itu menurutnya perlu dilakukan pengendalian PO Ilegal tersebut, agar tidak semakin menjamur.

Bagaimana tidak, PO ilegal yang berada di luar terminal mampu menjemput bola ke lokasi penumpang.

Baca juga: 25 Pemain Persidago Gorontalo Siap Bertanding di Liga 3 Nasional

Karena itu berharap agar gairah dan kehidupan di Terminal bisa kembali seperti sediakala.

Selain itu Fandy juga mengungkapkan kalau para PO di terminal juga menginginkan peremajaan di PO Mereka.

Seperti peningkatan fasilitas Bus maupun Bus baru.

Akan tetapi hal tersebut tidak memungkinkak karena kurangnya pemasukan dari penumpang.

"Kami engga bisa lakukan, karena lebih besar pasak daripada tiang. Pendapatan hanya cukup untuk operasional," tutupnya.

Saat dikonfirmasi langsung kepada Irfan Junus Hida, Pengawas Satuan Pelayanan Termina Tipe A Dungingi, mengatakan bahwa pihaknya sedang mencoba mengatasi hal terdebut.

Pihaknya mencoba menggandeng PO ilegal untuk masuk ke Terminal agar menjadi legal dan mendapatkan benefit.

Selain itu memiliki izin resmi dan bisa mendapatkan asuransi bagi penumpang yang dibawanya.

Baca juga: Chandrika Chika Terjerat Kasus Penyalahgunaan Narkoba, Akui Kenal Barang Ini Sejak Satu Tahun Lalu

"Kami sudah mencoba gandeng mereka. Sudah ada yang masuk, tapi belum semua," terang Irfan.

Ia juga mengimbau kepada warga agar lebih bijak dalam memilih PO, sebab jika menumpangi kendaraan melalui PO ilegal berpotensi merugikan penumpang sendiri. 

Sebab kesalamatan dan keamanan di PO ilegal tidak terjamin oleh asuransi. 

"Penumpang juga kami imbau agar menaiki bus resmi, agar terjamin di perjalanan," tambah irfan.

Rahman dikenal sebagai Aman (42), Pemilik PO Baharta Bumi Tadulako, juga merupakan PO yang sebelumnya Ilegal.

Namun ia memilih masuk ke Terminal Dungingi agar mendapatkan benefit dari pihak terminal.

Baca juga: Mahasiswa Ners Universitas Negeri Gorontalo Akan Praktik di RSJ di Bogor

"Seiring berjalannya waktu, dibantui mengurus izin dan asuransi," ujar Rahman.

Pria 42 tahun itu juga menambahkan kalau PO miliknya telah berkolaborasi dengan PO resmi lainnya.

Terutama dalam hal penumpang, di mana jika di Bus sudah penuh maka penumpang akan dialihkan ke PO miliknya.

"Ia sudah kolaborasi. Kalau mereka kelebihan (penumpang) di kasih ke saya," tandasnya. (*)