Bacaan Doa

Doa Lailatul Qadar, Baca di Waktu Ini

Editor: Fadri Kidjab
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi - Berikut bacaan doa lailatul qadar

TRIBUNGORONTALO.COM – Malam lailatul qadar merupakan malam istimewa di bulan ramadan.

Malam lailatul qadar lebih baik dari seribu bulan.


إِنَّا أَنْزَلْنَهُ فِى لَيْلَةِ الْقَدْرِ * وَمَا أَدْرَاكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِ * لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مّنْ أَلْفِ شَهْرٍ * تَنَزَّلُ الْمَلَئِكَةُ وَالْرُّوحُ فِيْهَا بِإِذْنِ رَبِهِّمْ مِّنْ كُلِّ أَمْرٍ * سَلَامٌ هِىَ حَتَّى مَطْلَعِ الْفَجْرِ.

Artinya, “Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur’an) pada Lailatul qadar. Tahukah kamu apakah Lailatulqadar itu? Lailatul qadar itu lebih baik daripada seribu bulan. Pada malam itu turun para malaikat dan Rūḥ (Jibril) dengan izin Tuhannya untuk mengatur semua urusan. Sejahteralah (malam) itu sampai terbit fajar.” (QS Al-Qadar [97]: 1-5).

Hanya saja malam lailatul qadar tidak diketahui kapan waktunya.

Imam Syafi'i berasumsi malam lailatul qadar biasanya jatuh pada 21 dan 23 ramadan. Sedangkan mayoritas ulama berpendapat bahwa lailatulqadar terjadi di 27 ramadan.

Beberapa ciri malam lailatul qadar antara lain, pagi harinya sinar matahari tidak terlalu panas dan cuaca terasa sejuk. Hal ini berdasarkan hadits riwayat Imam Muslim.

Malam harinya langit terlihat bersih, tidak terdapat awan, suasana terasa tenang dan sunyi, udara juga tidak dingin tidak pula panas.

Dalam hadits lain Rasulullah juga bersabda,

لَيْلَةُ القَدَرِ لَيْلَةٌ سَمْحَةٌ طَلَقَةٌ لَا حَارَةً وَلَا بَارِدَةً تُصْبِحُ الشَمْسُ صَبِيْحَتُهَا ضَعِيْفَةٌ حَمْرَاءُ

Artinya: “Lailatul Qadar adalah malam yang penuh kemudahan dan kebaikan, tidak begitu panas, juga tidak begitu dingin, pada pagi hari matahari bersinar tidak begitu cerah dan tampak kemerah-merahan.” (HR Ath-Thayalisi dan Al Baihaqi)

Berikut doa yang bisa dilafalkan di malam Lailatul Qadar:

اَللَّهُمَّ إنَّكَ عَفُوٌّ كَرِيْمٌ تُحِبُّ الْعَفْوَ فاَعْفُ عَنَّا

Artinya: "Ya Allah, Sesungguhnya Engkau Dzat Maha Pengampun lagi Maha Pemurah, senang pada ampunan, maka ampunilah kami, wahai Dzat yang Maha Pemurah," (HR Tirmidzi).

 

(Sumber: Kemenag RI)