TRIBUNGORONTALO.COM, Gorontalo -- Menjelang dibukanya kembali pasar senggol di Kota Gorontalo, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Gorontalo bersiap melakukan kerja ekstra untuk mengantisipasi potensi peningkatan volume sampah.
Rizal Mooduto, Pejabat Fungsional Bidang Kebersihan DLH Kota Gorontalo, menjelaskan bahwa pihaknya akan menerapkan strategi yang sama seperti tahun-tahun sebelumnya.
"Pasar senggol selalu menjadi salah satu area penumpukan sampah karena momen bertemunya pedagang dan pembeli," ungkap Rizal kepada TribunGorontalo.com.
Berdasarkan pengalaman sebelumnya, DLH akan meningkatkan intensitas kerja di hari-hari terakhir pasar senggol, karena volume sampah biasanya meningkat pada periode tersebut.
"Di hari pertama, biasanya belum semua pedagang berjualan. Pun nanti ada beberapa kerja ekstra (membersihkan sampah) di situ, kerja ekstra dari malam sampai pagi," jelas Rizal.
DLH juga akan menyiapkan lima hingga enam armada pengangkut sampah, tergantung dari volume sampah yang dihasilkan.
"Armada itu kondisional. Mereka akan mengambil jalur pembersihan senggol terlebih dahulu, baru kemudian ke jalur masing-masing," paparnya.
Rizal menuturkan bahwa volume sampah di pasar senggol pada tahun setelah Covid-19 sangat banyak, meskipun jumlah pedagangnya tidak banyak.
Oleh karena itu, DLH akan lebih siap di tahun ini.
Rizal juga mengungkapkan rencana penerapan retribusi di pasar senggol, yang sebelumnya dihentikan selama pandemi Covid-19.
"Retribusi itu juga untuk memaksimalkan pengangkutan sampah," terangnya.
Pertemuan atau rapat dengan berbagai pihak akan diadakan untuk membahas seluruh persiapan, termasuk penyediaan fasilitas bak sampah.
"Saya berharap ada penyediaan fasilitas bak sampah, minimal sampah tidak berserakan. Hal ini untuk memaksimalkan pelayanan," harap Rizal.
Namun, Rizal menegaskan bahwa segala hal yang disampaikannya masih harus disetujui oleh berbagai pihak.(*)