TRIBUNGORONTALO.COM, Gorontalo -- Kota Gorontalo resmi ditetapkan sebagai daerah waspada penyakit Demam Berdarah (DBD) oleh dinas kesehatan setempat.
Hujan yang hampir setiap hari turun di Gorontalo, termasuk Kota Gorontalo, menyebabkan banyak genangan air.
Genangan air ini menjadi sarang perkembangbiakan nyamuk Aedes Aegypti, pembawa virus DBD.
Baca juga: Harga Telur Ayam di Gorontalo Tembus Rp 70 Ribu per Bak, Jelang Ramadan Diprediksi Makin Naik!
Harson Ahudulu, Kepala Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Dinas Kesehatan Kota Gorontalo, mengungkapkan bahwa hingga Maret 2024, terdapat 49 kasus DBD di Kota Gorontalo.
Jumlah ini meningkat drastis dibandingkan tahun lalu, di mana pada periode Januari-Maret 2023, hanya terdapat 20 kasus DBD.
"Melonjak drastis ini pasien DBD di Kota Gorontalo," ujar Harson kepada TribunGorontalo.com, Kamis (7/3/2024).
Baca juga: Latihan Soal Bahasa Indonesia dengan Kunci Jawaban Kelas 11 Halaman 195 Kurikulum 2013
Peningkatan kasus DBD ini terjadi sejak Januari 2024. Pada bulan Januari, terdapat 24 kasus DBD, dibandingkan dengan 4 kasus pada Januari 2023.
Pada Februari 2024, kasus DBD kembali meningkat menjadi 22 kasus, dibandingkan dengan 5 kasus pada Februari 2023.
Hingga tanggal 7 Maret 2024, terdapat 5 kasus DBD.
Melonjaknya kasus DBD ini menjadi peringatan bagi masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan dan melakukan langkah-langkah pencegahan.(*)