Imlek Gorontalo

Tak Sabar Menunggu Barongsai, Warga Gorontalo Ramai-ramai ke Kelenteng di Malam Jelang Cap Go Meh

Penulis: Arianto Panambang
Editor: Wawan Akuba
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Keramaian di depan Kelenteng Tulus Harapan Kita di Gorontalo.

TRIBUNGORONTALO.COM, Kota Gorontalo -- Warga di Kota Gorontalo memadati Klenteng Harapan Kita di Jl. S. Parman, Biawao, Kota Selatan, Kota Gorontalo.

Ratusan warga terlihat antusias menonton persiapan tarian Barongsai untuk malam Cap Go Meh pada Sabtu 24 Februari 2024.  

Tampak anak-anak hingga orang dewasa memadati jalanan depan Klenteng Harapan Kita.

Baca juga: Sosok Julianur Husain, Wanita Gorontalo yang Mengabdikan Diri untuk Sesama

Bahkan, saking antusiasnya masyarakat, hujan gerimis pun diabaikan. Mereka rela basah. 

Suasana di lokasi terlihat meriah, senyum sumringah dari warga terlihat jelas.

Kegembiraan ini lantaran hadirnya tarian barongsai di Gorontalo. Padahal sudah nyaris 5 tahun ini perayaanya tertutup. 

Warga berdatangan memadati lokasi. Sebagian besar merupakan pasangan suami istri yang memboyong serta anak mereka.

Tak sedikit juga remaja dan anak muda ikut menonton pertunjukan barongsai.

Bahkan sekitar pukul 21.17 Wita, warga yang memadati area itu membludak hingga menghalangi pintu masuk menuju klenteng dan berdempetan-dempetan.

"Ini sudah ditunggu-tunggu sih, karena memang sudah lama tidak kelihatan, jadi pas dapat informasi langsung kesini," ucap salah satu warga yang berkunjung, Intan.

Tak hanya itu, jalanan di depan Klenteng Harapan Kita harus di blokade untuk menghindari kemacetan.

Selain itu juga terlihat juga penjual minuman hingga somay mangkir di area tersebut, mereka menjajakan jualannya mulai seribu hingga Rp10 ribu. 

Istilah Cap Go Meh berasal dari bahasa Hokkien "Chap Goh Meh" (十五冥) yang berarti malam kelima belas.

Isitilah ini umum digunakan oleh Tionghoa Indonesia dan Malaysia. Di Tiongkok, nama yang umum adalah festival lampion (元宵節; Pinyin: yuánxiāo jié).

Perayaan Cap Go Meh telah dilakukan sejak abad ke-7 Masehi pada masa Dinasti Han di Tiongkok, terutama saat migrasi masyarakat Tionghoa ke wilayah bagian selatan Tiongkok.

Halaman
12