"Biasanya juga ada hitungan per daerah, jadi bisa tahu daerah tertentu capres tersebut menang," jelasnya.
Wanita 45 tahun itu mengaku sudah lama mengetahui adanya quick count. Ia sering melihat informasi itu di televisi.
"Sekarang itu hitungan menit dapat kabar, apalagi bisa juga orang-orang bagikan lewat grup media sosial," tutur Rahmin.
Selain itu, ia sering memantau perkembangan elektabilitas setiap tokoh politik di Indonesia. Namun hal itu kata Rahmin, tidak pernah mengubah pilihan yang ditetapkannya.
"Saya itu menilai dari sejarah orangnya. Kita bisa lihat dari sejarah dia memimpin daerah, jadi elektabilitas itu tidak ngaruh di pilihan saya," akunya.
Wanita yang sudah 20 tahun berjualan di Pasar Sentral ini menambahkan, mereka sebenarnya menunggu hasil perhitungan akhir KPU.
"Siapapun yang terpilih nanti, masyarakat wajib menerima. Itulah pesta demokrasi, ada menang dan ada yang kalah," tutupnya.