Peristiwa Lokal

Bandara Pohuwato Punya Maskapai, Tarifnya Segini Menuju Djalaluddin hingga Sulut dan Sulteng

Penulis: Rahman Halid
Editor: Wawan Akuba
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Landasan Pacu Bandara Pohuwato yang disepakati namanya jadi Panua Pohuwato.

Bandara Panua Pohuwato

Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Pohuwato, Gorontalo, resmi menetapkan nama "Panua Pohuwato" untuk bandar udara yang berada di Desa Imbodu, Kecamatan Randangan.

Nama ini dipilih setelah melalui proses diskusi dan musyawarah yang melibatkan berbagai pihak, termasuk Asosiasi Kecamatan dan Desa, serta masyarakat Pohuwato.

Menurut Bupati Pohuwato, Saipul A. Mbuinga, nama Panua Pohuwato dipilih karena mewakili segala hal yang ada di Kabupaten tersebut. 

"Dari pariwisata, cagar alam, hingga budaya, semuanya ada di Pohuwato," kata Saipul. 

Ia menjelaskan lebih rinci, bahwa penamaan Panua Pohuwato merujuk pada sesuatu yang luas dan terbuka. 

"[Jadi nama ini] sangat tepat untuk menggambarkan Kabupaten Pohuwato yang memiliki potensi luar biasa," tambah tegas Saipul. 

Naker Ismail, Pengurus Asosiasi 101 Desa Pohuwato, mengatakan bahwa nama Panua Pohuwato juga merupakan aspirasi dari masyarakat Pohuwato.

Masyarakat Pohuwato menginginkan nama bandara yang bisa menjadi ikon kabupaten itu. 

"Nama Panua Pohuwato dianggap mewakili harapan masyarakat tersebut," kata Nakir.

Bandara Panua Pohuwato dijadwalkan akan diresmikan oleh Presiden Republik Indonesia pada tahun 2024 mendatang.

Bandara ini memiliki panjang landasan pacu 1.600 meter dan lebar 30 meter.

Dengan penetapan nama Panua Pohuwato, diharapkan bandara ini dapat menjadi simbol kebanggaan bagi masyarakat Pohuwato.

Terutama, diharapkan menjadi pintu gerbang bagi kemajuan Kabupaten Pohuwato.

Sebagaimana diketahui, proyek pengerjaan Bandara Pohuwato menelan dana sebesar Rp 100 miliar. 

Halaman
123