TRIBUNGORONTALO.COM, Gorontalo – Sopir angkutan umum (angkot) mengeluh penumpang semakin berkurang karena keberadaan sopir rental.
Hal itu disampaikan Yoni Harun (42), sopir angkot asal Kecamatan Marisa, Kabupaten Pohuwato.
Yoni meluapkan kekesalannya kepada sesama penyedia jasa angkutan darat tersebut.
"Para penumpang justru sudah beralih ke mereka (rental)," kata Yoni kepada TribunGorontalo.com, Minggu (14/1/2024).
Sebenarnya Yoni dan sopir angkot lainnya tak begitu mempermasalahkan adanya sopir rental. Asalkan sopir rental itu fokus pada layanan antar provinsi.
Namun kenyataannya, kata Yoni, ada sopir rental 'nakal' yang mengambil penumpang di daerah.
"Lantas apa gunanya kita yang pelat kuning ini?," ujar Yoni.
Kendati begitu, Yoni tetap tak pernah patah semangat mencari rezeki meski beberapa tahun terakhir mereka sangat minim penumpang.
Bahkan pada hari-hari besarseperti lebaran penumpang lebih memilih naik rental mobil.
"Pokoknya tidak ada hari di mana banyak penumpang, semuanya sama," keluhnya.
Permasalahan pelik antara sopir angkot dan rental mobil pernah terjadi di Gorontalo.
Yoni menceritakan kasus menyebabkan rekannya masuk bui akibat bermasalah dengan sopir rental.
Baca juga: Tarif Angkutan Umum di Transit Car Telaga Gorontalo per Januari 2024
Namun ia tidak mau membicarakan penyebab rekannya bertikai.
Ia hanya berharap pemerintah khususnya Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Gorontalo dapat membuat regulasi mengenai sopir rental.
"Namanya rezeki sudah ada yang atur tapi bahwa meregulasi hal ini juga penting.
"Jangan sampai kita hanya habis di ongkos namun tidak ada pemasukan. Belum lagi setoran ke pemilik kendaraan yang harus dibayarkan setiap harinya," tandasnya.