TRIBUNGORONTALO.COM – Seorang pengedar narkoba tewas terbawa arus sungai Rawas, Desa Karang Anyar, Kecamatan Rupit, Kabupaten Muratara, Sumatera Selatan.
Mayat pria bernama Rudi itu ditemukan warga sekira pukul 09.00 pada Sabtu (30/12/2023).
Bagaimana kisahnya?
Cerita berawal ketika Rudi melarikan diri sewaktu akan ditangkap di wilayah Rawas Ulu.
Pria berusia 38 tahun itu kabur dan sempat membuang barang bukti narkoba jenis sabu-sabu.
"Barang bukti yang dibuangnya sempat dilihat warga dan ada anggota Satpol PP, disaksikan oleh mereka," kata Kapolres Musi Rawas Utara (Muratara), AKBP Koko Arianto Wardaniseperti dikutip Tribunnews.com.
Karena terdesak oleh polisi, Rudi nekat terjun dari jembatan pada Jumat (29/12/2023).
Ia meninggalkan sepeda motornya beserta helm.
Nahas bagi Rudi, ia malah tewas terbawa arus sungai.
Jasadnya ditemukan sehari setelah ia melarikan diri.
Diketahui Rudi merupakan warga Singkut, Kabupaten Sarolangun, Provinsi Jambi.
"Iya benar, mayat tersebut adalah TO Satuan Narkoba."
"Dia melarikan diri pada saat akan dilakukan penangkapan, dia lari ke arah sungai," ujarnya.
Cerita Juanda si penemu Mayat Rudi
Warga Desa Karang Anyar, Juanda mengungkapkan dirinya yang membawa perahu ketek mengambil mayat Rudi tersebut hanyut di tengah-tengah Sungai Rawas.
Sebenarnya, kata Juanda, dia bukanlah orang pertama yang melihat mayat tersebut mengapung.
Ketika itu Juanda hendak pergi ke kebunnya, lalu dipanggil warga yang lain bahwa ada mayat hanyut.
"Yang pertama kali melihatnya itu ada orang lain."
"Terus dia manggil saya, katanya ada mayat hanyut."
"Saya lihat betul memang ada, terus saya ambil ketek."
"Jenazah itu mengapung hanyut di sungai," cerita Juanda.
Dari kejauhan Juanda sudah melihat kondisi mayat tersebut sedang dikerumuni biawak yang tengah memakan bagian wajahnya.
Juanda pun menambah kecepatan laju perahunya agar biawak-biawak tersebut tak membuat wajah si mayat makin hancur.
"Ada empat biawak itu lagi menggigit wajahnya."
"Kalau kami menyebutnya bencak, besar-besar, makanya agak hancur wajahnya," ungkap Juanda.
Mayat tersebut oleh Juanda, ditarik ke tepi sungai menggunakan tali yang diikat di pergelangan tangan kanannya.
Juanda tak bisa memastikan apakah ada luka akibat penganiayaan di tubuh si mayat.
Artikel ini telah tayang di TribunJateng.com