Upaya ini patut diapresiasi karena masih ada yang memperhatikan kondisi generasi muda hari ini.
Akan tetapi, perlu kita dudukkan bahwa apa sebenarnya yang menjadi faktor mendasar generasi muda banyak melakukan pergaulan bebas.
Banyak yang mengikuti seminar dan edukasi yang dilaksanakan akan tetapi tetap saja problem nya berulang karena memang solusi yang diberikan tidak menyentuh akar persoalan dan bersifat temporal (sementara waktu) saja.
Rusaknya Generasi, Karena Sekularisasi
Jika kita telisik lebih mendalam, faktor mendasar kenapa banyak generasi muda yang pergaulannya bebas sampai menyebabkan hamil diluar nikah, karena jauhnya kehidupan generasi muda dari nilai-nilai agama.
Mereka tidak menjadikan Islam sebagai aturan hidup dan mereka tak tahu bagaimana pergaulan dengan lawan jenis yang telah diatur dalam Islam.
Inilah yang dinamakan sekularisme (pemisahan agama dari kehidupan), paham yang membuat pandangan setiap penganutnya merasa tidak diatur oleh agama dalam segala aktivitasnya.
Paham sekularisme menjunjung tinggi HAM, atas nama hak asasi para remaja bisa bergaul dengan bebas tanpa memandang perbuatan baik atau buruk. '
Konsep hak asasi ini lahir dari Barat, sehingga paradigma yang membangunnya adalah ideologi yang mereka anut yakni kapitalisme.
Konsep ini memberikan kebebasan seluas-luasnya pada tiap individu untuk bertingkah laku, beragama, berpendapat, dan terhindar dari segala bentuk kekerasan dan diskriminasi.
Selain itu, pergaulan bebas berdampak buruk bagi kesehatan secara fisik maupun mental, seperti tertular penyakit kelamin, HIV/AIDS, dan kanker serviks.
Data yang ada menunjukkan total angka pengidap HIV/AIDS di Provinsi Gorontalo hingga tahun 2022 kemarin tercatat sebanyak 788 orang.
Angka pada 2022 ini meningkat sebanyak 67 orang jika dibanding pada tahun 2021 yang mencapai 721 orang pengidap HIV/AIDS.
Beberapa masalah mental juga bisa terjadi, seperti perasaan bersalah, gangguan kecemasan, depresi.
Tak hanya itu, melakukan seks bebas juga dapat meningkatkan risiko untuk hamil di luar nikah.
Tentu hal ini dapat mengganggu kesehatan mental karena adanya tekanan sosial dan tidak siapnya diri untuk berumah tangga.