TRIBUNGORONTALO.COM - Cara yang bisa dilakukan untuk meminta ampunan dari Allah SWT salah satunya adalah dengan berdzikir.
Dzikir berasal dari bahasa Arab yang artinya mengingat.
Dzikir merupakan ibadah untuk terus mengingat Allah SWT.
Selain itu, dzikir juga merupakan salah satu cara sederhana untuk mendapat berkah dari Allah SWT.
Seperti firman Allah SWT dalam surat Al-Baqarah ayat 152 yang berarti: “Berdzikirlah (ingatlah) kamu kepada-Ku, niscaya Aku akan ingat pula padamu!” (QS Al-Baqarah;152).
Dzikir itu, baik dalam shalat maupun di luarnya, wajib atau sunnah, tiada dipandang dan diakui, melainkan apabila dibunyikan sekadarnya, atau sekurang-kurangnya dapat didengar oleh diri sendiri.
Dibolehkan kita memutuskan (menghentikan) dzikir dan kemudian melanjutkannya kembali, sebagaimana dinukil TribunGorontalo.com dari buku Risalah Dzikir dan Doa oleh Prof Dr H Ismail Nawawi M.Si.
Baca juga: 5 Doa Nabi Muhammad SAW Ini Sangat Mudah Dihafal
Mendengar salam
Apabila ada orang memberikan salam kepada kita sedang kita berdzikir, hendaklah kita menghentikan dzikir seketika, untuk menjawab salam itu dan kemudian melanjutkan dzikir kembali.
Mendengar suara bersin
Apabila kita mendengar suara orang bersin dan kemudian dia memuji Allah (membaca Alhamdulillah), hendaklah kita menghentikan dzikir kita dahulu, untuk mentasymitkan (mendo'akan) bagi orang yang bersin itu dengan membaca (Rahimakallah) (semoga Tuhan memberi
rahmat kepada engkau).
Mendengar khutbah
Apabila khatib telah memulai khutbahnya, hendaklah kita menghentikan dzikir lebih dahulu untuk mendengarkan khutbah itu.
Mendengar adzan
Apabila kita mendengar adzan, hendaklah kita menghentikan dzikir untuk memenuhi hak-hak adzan yang diperintahkan kepada kita supaya memenuhinya.
Melihat sesuatu perbuatan munkar
Apabila kita melihat sesuatu perbuatan yang munkar, hendaklah kita menghentikan dahulu berdzikir untuk melenyapkan kemunkaran itu.
Mengantuk
Apabila kita telah sangat mengantuk, hendaklah kita menghentikan dzikir lebih dahulu, untuk memenuhi hajat badan yang perlu kepada tidur, guna menumbuhkan kembali kekuatan jasmani meneruskan ibadah kepada Allah. (*)