"Meskipun misal Airlangga sebagai cawapres, tapi dia sebagai ketum Golkar tentu secara otomatis mesin partai berjalan. Akan lebih kuat memenangkan ketua umumnya, Golkar akan berjuang karena itu kader mereka," ujar Pangi.
"Kalau mesin partai kan enggak mungkin juga bergerak kalau Ganjar-Erick. Kenapa? Karena enggak ada nyangkut dengan Golkarnya. Nah kalau ada Airlangga kan pasti mesin partai bergerak, berikhtiar untuk berupaya menangkan Ganjar dan Airlangga," imbuhnya.
Hal senada diungkapkan Direktur Eksekutif Trias Politika Strategis Agung Baskoro yang menilai duet tersebut akan stabil dengan penggabungan kekuatan KIB dan PDIP.
"Ganjar-Airlangga lebih solid karena faktor Airlangga sebagai motor KIB. Dan di titik ini, solidititas KIB sebagai koalisi bisa terjaga," terang Agung Baskoro dikutip Tribunnews.com, Rabu (8/3/2023).
"Sehingga jika PDIP dan Golkar berkoalisi, otomatis gabungan kekuatan politik keduanya akan mampu memberi efek psikologis politik soal stabilitas dan kelanjutan pemerintahan," tandasnya.(TribunWow.com/Via)
Artikel ini telah tayang di TribunWow.com dengan judul Ramai Wacana Ganjar Pranowo-Prabowo Subianto, Gerindra dan PDIP Ngotot Rebutan Kursi Capres