TRIBUNGORONTALO.COM, Gorontalo - Wisata Embung Dumati kini makin tak terawat. Bahkan banyak sampah berserakan di sepanjang tepian bendungan.
Fasilitas seperti perahu mini juga sudah tidak ada lagi. Dermaganya pun sudah reot.
Pantauan TribunGorontalo.com, Sabtu (11/3/2023) tempat permandian sudah rusak dan kering.
Sampah-sampah plastik hingga botol minuman energi berjejer di sepanjang pematang.
Wisata Embung Dumati ini diresmikan awal 2019 oleh Bupati Gorontalo, Nelson Pomalingo.
Baca juga: Wisata Gorontalo Bukit Proja Tawarkan Suasana Bersantai Ria Bersama Keluarga
Wisata berlokasi di Desa Dumati, Kecamatan Telaga Biru, Kabupaten Gorontalo ini pun tak semenarik tiga tahun lalu.
Menurut Nini (73) warga Desa Luhu, biasanya hari Minggu beberapa pengunjung datang ke wisata tersebut.
Ia mengungkapkan wisata embung Dumati mulai kehilangan pamornya usai pandemi melanda Gorontalo.
"2020 wisata ini mulai kosong. Sekarang masih ada (pengunjung) tapi tidak banyak," kata Nini kepada TribunGorontalo.com, Sabtu (11/3/2023).
Baca juga: Mencoba Sensasi Berperahu di Danau Limboto, Alternatif Wisata Alam Gorontalo
Pria paruh baya ini mengaku sering mencari kayu bakar di kawasan wisata.
Ia pun kerap memergoki warga buang sampah di tempat wisata.
"Sampah-sampah itu dibuang mereka yang ada diatas sana," jelasnya.
Sebagaimana diketahui, wisata Embung Dumati dikelola Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) Dumati.
Alokasi anggaran Rp 200 juta pun dihabiskan untuk menciptakan destinasi pariwisata.
Dahulu, fasilitas di wisata ini begitu lengkap. Perahu mini, gazebo, hingga bangku memang disediakan bagi wisatawan.
Kebijakan PSBB dan PPKM disebut jadi penyebab wisata berjarak 15 menit dari Kota Gorontalo itu tak lagi dikelola.
Walaupun kasus Covid-19 tak lagi eksis, Wisata Embung Dumati masih sepi.
Hanya burung-burung berkicau dan daun-daun ditiup angin yang memecah keheningan tempat ini.
Saluran air juga sangat kotor. Tepian bendungan juga mulai retak dan air hanya sedikit mengalir ke bawah. (*)