gempa

Ajaib! Bayi Lahir di Reruntuhan Gempa Turki dan Rusia, Dilaporkan Selamat dan Berhasil Ditolong

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tim penyelamat bekerja menyelamatkan korban gempa Turki dan Suriah dari dalam reruntuhan gedung.

TRIBUNGORONTALO.COM - Satu dari banyaknya keajaiban yang terjadi dalam bencana gempa Turki dan Suriah adalah bayi yang lahir di reruntuhan. 

Meski diangkat dari puing-puing reruntuhan gempa Turki dan Suriah, namun anak tersebut dalam kondisi sehat.

Sebuah akun twitter Jiger Hussain memposting video penyelamatan anak tersebut dari reruntuhan gempa Turki dan Suriah.

 Tampak seorang lelaki buru-buru melakukan pertolongan pertama terhadap bayi itu. 

Baca juga: Gempa Turki-Suriah, Presiden Rusia dan Ukraina Bersatu Kirim Dukungan

Informasinya, orang tua bayi itu meninggal dalam bencana gempa berkekuatan 7,8 Skala Richter (SR) tersebut. 

Sementara dalam video yang dibagikan oleh twitter The White Helmet memperlihatkan, penyelamatan anak dari reruntuhan di distrik Afrin. 

Dalam video tersebut, tampak tim helm putih itu menyelamatkan satu keluarga yang terjebak di lantai tiga gedung bersama anak bayi. 

Ada video lainnya, seorang balita Suriah secara ajaib lolos tanpa cedera dari puing-puing rumahnya yang runtuh di kota Azaz di barat laut. 

Dari laporan yang dikutip dari Reuters, ibu dari anak berusia 18 bulan ini meninggal bersama dua saudara-saudaranya. 

Data sementara dilaporkan lebih dari 5 ribu warga Turki dan Suriah meninggal akibat getaran 7,8 SR tersebut. 

Namun organisasi kesehatan dunia (WHO) berkeyakinan, bahwa korban akan lebih dari itu. Karena saat ini pencarian dan penyelamatan terus dilakukan. 

WHO meyakini ada 20 ribu orang yang tewas di Turki dan Suriah akibat gempa yang tak pernah terjadi selama 100 tahun tersebut. 

Korban tewas di Turki telah melampaui 3.400, dengan sekitar 21.000 orang terluka di 10 provinsi yang terkena dampak.

Presiden Turki Tayyip Erdogan pun kabarnya mengumumkan keadaan darurat tiga bulan di 10 provinsi pada Selasa (7/2/2023) pagi dalam upaya untuk meningkatkan bantuan.

Menurut Carsten Hansen, direktur Timur Tengah di Dewan Pengungsi Norwegia, bencana ini akan memperburuk penderitaan warga Suriah yang sudah berjuang dengan krisis kemanusiaan yang parah sebelumnya. 

“Jutaan orang telah terpaksa mengungsi karena perang dan sekarang lebih banyak lagi yang akan terlantar akibat bencana.” kata dia. 

Pertahanan Sipil Suriah yang juga dikenal sebagai Helm Putih, telah bekerja untuk membantu mereka yang masih terjebak di daerah tersebut.

Meski  ketua kelompok tersebut mengatakan bahwa bantuan internasional sangat dibutuhkan untuk mengatasi skala kehancuran. (*)