Puan Maharani

Capres PDI-P untuk Pemilu 2024, Puan: Tidak Gampang Jadi Puan Maharani

Editor: Lodie Tombeg
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua DPR RI Puan Maharani. Dia tengah menjadi buah pembicaraan publik terkait teka-teki siapa capres dari PDIP. Bagi dia, bukan gampang menjadi seorang Puan Maharani.

TRIBUNGORONTALO.COM - Puan Maharani tengah menjadi buah pembicaraan publik terkait teka-teki siapa capres dari PDIP.

Para analis politik memprediksikan Puan akan menjadi capres PDIP yang akan diumumkan pada 1 Juni 2023.

Bagi Ketua DPP PDIP ini, bukan gampang menjadi seorang Puan Maharani.

Ketua DPR RI itu juga bilang, dirinya tidak pernah meminta jabatan apa pun ke ibundanya.

Menurut Puan, Megawati mampu membedakan peran sebagai ibu sekaligus ketua umum partai tempat dia bernaung.

Penugasan yang diberikan ke dirinya, kata Puan, semata-mata karena titah Megawati yang percaya terhadap kemampuannya.

Sebagaimana kader PDI-P lainnya, Puan harus patuh ketika ditugaskan turun ke lapangan bertemu langsung dengan masyarakat.

"Saya merasa tidak ada privilese untuk saya karena memang selalu ditugaskan turun ke bawah, kerja yang benar, yang kuat, yang sabar, yang tabah dalam menghadapi semua tantangan ke depan, itu saya jalani," ucap Puan.

"Ini bukan tentang anak, bukan, tapi ya seorang kader yang dianggap mumpuni dan bisa mampu untuk ditempatkan dalam posisi tertentu," tuturnya.

Puan mengatakan, tak mudah untuk menjalankan tugas-tugas yang dia emban saat ini. Dia mengaku harus berjuang keras untuk membuktian kemampuannya di kancah politik.

"Saya harus buktikan dengan kerja keras, bukan hanya duduk saja dengan karpet merah.

Aduh, berat, bukannya gampang untuk menjadi seseorang Puan Maharani," katanya.

Soal capres, kata Puan, semuanya dikembalikan kepada Ketua Umum Megawati Soekarnoputri yang memegang mandat untuk tentukan capres.

"Apakah siapa, bagaimana, pasti mereka punya pertimbangan sendiri. Jadi bukan berarti harus Puan Maharani," kata Puan dalam acara Rosi Kompas TV, dikutip pada Jumat (13/1/2023).

Sebagai putri Megawati, Puan mengaku tak mendapat perlakuan istimewa.

Puan menambahkan, hingga hari ini dirinya tak tahu-menahu soal capres PDI-P yang bakal ditunjuk Megawati.

Dia juga mengaku tak tahu kapan Mega bakal mengumumkan jagoannya.

Namun, Puan menegaskan, siapa pun kelak yang mendapat kepercayaan Mega, semata itu karena kemampuannya, bukan alasan kedekatan.

"Kembali lagi ini bukan urusan anak, ini urusannya kemudian bagaimana memunculkan seorang pemimpin untuk bangsa dan negara," tutur mantan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) itu.

Sebagaimana diketahui, hingga kini PDI-P belum mengumumkan capres yang bakal diusung untuk Pemilu 2024.

Acara hari ulang tahun (HUT) ke-50 PDI-P, Selasa (10/1/2023), sempat digadang-gadang sebagai momen deklarasi capres.

Namun, hingga akhir acara, Mega tak mengumumkan satu pun nama.

Presiden kelima RI itu menegaskan, kewenangan soal pencapresan PDI-P ada di tangannya sebagai pemimpin tertinggi partai.

"Enggak ada (pengumuman capres), ini urusan gue!" kata Mega.

"Saya ketua umum terpilih di kongres partai sebagai institusi tertinggi partai, maka oleh kongres partai diberikanlah kepada ketua umum terpilih hak prerogratif untuk menentukan siapa yang akan dicalonkan," tuturnya.

Menang Hattrick Pemilu

Ketua DPR sekaligus Ketua DPP PDIP Bidang Politik, Puan Maharani membeberkan strategi partainya agar dapat memenangkan pemilu untuk ketiga kalinya atau hattrick.

Strategi pertama yang diungkapkan Puan adalah kader PDIP harus turun ke bawah untuk menemui dan mendengar aspirasi dari masyarakat.

Hal ini sesuai dengan arahan dari Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri.

"Turun ke bawah, bertemu dengan rakyat, bersentuhan dengan rakyat, tampung dan dengar apa yang diinginkan oleh rakyat," ujarnya dalam wawancara yang ditayangkan di YouTube Tribunnews.com, Jumat (13/1/2023).

Kemudian, untuk strategi kedua, Puan mengatakan agar kader PDIP solid dalam mempraktikan tiga pilar yang dimilik partai berlambang banteng bermoncong putih tersebut.

Kesolidan ini, lanjutnya, diperlukan untuk menjalankan program yang telah direncanakan bagi masyarakat.

"Karena soliditas itu, saya sudah merasakan, sangat penting untuk bisa menjalankan semua program kerakyatan itu secara bergotong royong. Nggak mungkin kita bisa kerja sendiri-sendiri," ujarnya.

Terakhir, Puan mengungkapkan kemenangan ketiga PDIP dalam pemilu tidak mungkin bisa dicapai tanpa mengikuti instruksi dari Megawati.

Sehingga, menurutnya, hal tersebut perlu untuk dilakukan seluruh kader PDIP.

"Tentu saja, mengikuti instruksi satu rampak barisan sesuai dengan arahan ketua umum atau partai," katanya.

Sebelumnya, Megawati juga mengungkapkan keoptimisannya untuk memenangkan pemilu untuk ketiga kalinya secara berturut-turut.

Hal ini disampaikannya saat berpidato dalam HUT PDIP ke-50 di JIExpo, Kemayoran, Jakarta Pusat pada Selasa (10/1/2023).

Senada dengan Puan, Megawati juga menegaskan kepada ribuan kader PDIP yang hadir bahwa kunci kemenangan dalam pemilu adaalh turun ke bawah dan mendengar aspirasi masyarakat.

"Begitu pulang ketum bilang masukin ke sini (pikiran) turun ke bawah kerja untuk menang, menang, menang masukin terus ke sini (menunjuk kepala)," ujarnya dikutip dari YouTube PDI Perjuangan.

(*)