Anies Baswedan

Tahun Baru 2023: Anies Baswedan Nonton Netflix Bersama Mikail

Editor: Lodie Tombeg
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Anies Baswedan dan Mikail nonton film. Capres Partai Nasdem Anies Baswedan menghabiskan awal tahun 2023 dengan nonton film.

TRIBUNGORONTALO.COM, Gorontalo - Capres Partai Nasdem Anies Baswedan menghabiskan awal tahun 2023 dengan nonton film.

Aktivitas di Tahun Baru 2023 itu diunggah Anies pada akun Instagram @aniesbaswedan.

Sebanyak 6 foto diunggah. Mantan Gubernur DKI Jakarta itu menuliskan keterangan dan penjelasan.

Berikut caption atau keterangannya;

"Menghabiskan awal tahun bersama Mikail dengan menonton The Edge of Democracy (2019) di Netflix. Dokumenter yang dibuat oleh Petra Costa, sineas perempuan milenial dari Brasil, bercerita tentang erosi demokrasi dan perjalanan politik Lula da Silva sebagai Presiden.

Dokumenter ini bercerita tentang upaya penyingkiran terhadapnya melalui pengadilan yang kontroversial atas tuduhan korupsi walau pada 2021 Mahkamah Agung membatalkan hukumannya.

Kejatuhan Lula dan erosi demokrasi Brasil membuka jalan bagi Jair Bolsonaro.

Menonton dokumenter ini mengingatkan pada buku How Democracies Die, bahwa ada tiga tahap untuk melemahkan demokrasi secara perlahan dan tak disadari.

Pertama, "kuasa wasitnya'. Ganti para pemegang kekuasaan di lembaga negera netral dengan pendukung status quo.

Kedua, "singkirkan pemain lawan". Singkirkan lawan politik dengan cara kriminalisasi, suap atau skandal.

Ketiga, "ganti aturan mainnya". Ubah peraturan negara untuk melegalkan penambahan dan pelanggengan kekuasaan.

Pelemahan demokrasi secara perlahan seperti itu dapat sebabkan "shifting baseline syndrome", yaitu perubahan secara bertahap dan perlahan hingga publik menjadi terbiasa dengan kondisi barunya yang sebenarnya buruk.

Kondisi yang penuh oleh praktik yang dulunya dipandang tidak normal dan tidak boleh dinormalkan dalam demokrasi, tapi karena perburukannya berlangsung perlahan maka tanpa disadari dianggap sebagai kewajaran baru.

Dari dokumenter ini dunia belajar bahwa demokrasi tidak boleh "taked for granted", tapi harus terus dirawat. Penyimpangan walau hanya kecil namun kontinyu terhadap etika dan praktik demokrasi akan menjadi lebar bila dibiarkan.

Pesan pentingnya: bila terlambat maka akan menjadi terlalu berat untuk dikembalikan pada relnya.

Halaman
12