TRIBUNGORONTALO.COM - Kabar duka datang dari pers Indonesia yang baru saja kehilangan tokoh inspiratif yakni Ketua Dewan Pers Azyumardi Azra.
Azyumardi meninggal dunia di di Rumah Sakit Serdang, Malaysia pada Minggu (18/9/2022) pukul 12.30 waktu setempat.
Lahir di tanah Sumatera Barat pada 4 Maret 1955, Azyumardi tutup usia di umur 67 tahun.
Jenazah Azyumardi kemudian tiba di Tanah Air pada Senin (19/9/2022) sekitar pukul 22.30 WIB.
Baca juga: Indeks Kemerdekaan Pers Indonesia Meningkat, Azyumardi Azra: Jangan Puas Dulu
Setelah disemayamkan di Universitas Islam Negeri, UIN Syarif Hidayatullah Ciputat, Tanggerang Selatan, jenazah Azyumardi dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta, Selasa (20/9/2022) kemarin.
Proses pemakaman Azyumardi tersebut dilakukan dengan upacara militer.
Kepergian Azyumardi ini meninggalkan duka mendalam bagi Indonesia karena kehilangan sosok Ketua Dewan Pers tahun 2022-2025 itu.
Bahkan jasa, karya, dan segudang prestasi Azyumardi membuatnya diberi gelar oleh Ratu Elizabeth II.
Pada tahun 2010, Kerajaan Inggris menganugerahkan gelar Commander of the Order of British Empire (Bintang Kekaisaran Britania Raya) kepada Azyumardi.
Baca juga: Tanggapi Pesulap Merah dan Bantah Pakai Trik, Eyang Ratih Bertirakat saat Ritual, Apa Itu Tirakat?
Dengan gelar pemberian Ratu Elizabeth II itu, Azyumardi menjadi orang Indonesia pertama yang ber-title Sir.
Apa Itu Sir?
Dilansir TribunGorontalo.com dari Wikipedia, Sir adalah gelar dalam bahasa Inggris yang secara formal berati ksatria.
Panggilan Sir dari bahasa Prancis yakni kata 'Sieur' yang berarti 'Tuan'.
Baca juga: Apa Itu Duke and Duchess Of Cornwall? Gelar Baru Pangeran William dan Kate setelah Ratu Wafat
Panggilan Sieur dipakai untuk menunjukkan penghormatan dalam banyak bahasa-bahasa di Eropa.
Dalam konteks ini, sementara pria diberi gelar Sir maka untuk wanita dipanggil 'Dame'.
Panggilan Sir dari gelar Commander of the Order of British Empire diberikan kepada sosok yang berdedikasi di bidang seni dan ilmu pengetahuan, kerja amal, serta pelayanan masyarakat.
Adapun Azyumardi mendapatkan gelar kehormatan dari Kerjaan Inggris tersebut karena dedikasinya untuk menyebarluaskan interpretasi Islam yang ramah dan inklusif.
Hal membanggakan itu, membuat Azyumardi setara dengan sederet tokoh dunia yang juga mendapatkan gelar Sir seperti Stephen Hawking, Bill Gates, hingga Tom Hardy.
(TribunGorontalo.com/Nina Yuniar)